Karena itu, sangat mendesak usaha budidaya cacing laut dan cumi-cumi bisa dikembangkan di dalam negeri. Peranan riset untuk menyelesaikan masalah krusial itu dipandang strategis dan memiliki nilai bisnis yang tinggi.
Keempat, menerapkam sistem budidaya udang mencontoh Ekuador, hingga mereka bisa sukses keluar dari serangan penyakit bakteri maupun virus, dan produksinya meningkat dari dibawah 100 ribu ton pada tahun 2000 menjadi 1,2 juta ton pada tahun 2023.
Ekuador menerapkan sistem budidaya two steps dan three step, yang juga sukses dicontoh Vietnam. Sistem two steps adalah proses budidaya udang didahului dengan pemeliharaan di nursery selama 15 - 30 hari di tempat terpisah, namun pada satu kawasan budidaya.
Baca Juga: Teknologi Budidaya Udang ala Ekuador, Telah Diujicobakan di Kabupaten Parigi Moutong Sulteng
Selanjutnya benur dari nursery ditransfer ke kolam grow out (pembesaran). Perbedaaan dengan three steps adalah dalam proses growout dibagi menjadi growout 1 dan lebih lanjut di transfer ke growout 2.
Sistem ini berkembang pesat karena didukung penyediaan induk berkualitas, pakan yang khusus (fungtional feed) untuk nursery dan growout 1 dengan tujuan meningkat imun dari udang yang dibudidayakan.
Kelima, regulasi yang berpihak dan pemberian insentif. Pada saat ini kehadiran laboratorium kesehatan ikan (arti luas) di sentra sentra produksi dinilai perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya.
Pemerintah pusat dan daerah diharap mendorong maupun memfasilitasi sektor swasta untuk mendirikan laboratorum kesehatan ikan, memperkuat laboratorium yang sudah ada.
Mekanisme perizinan tambak udang dan industri penunjang sebisa mungkin dibuat simpel. Target PNBP untuk sementara belum menjadi prioritas dan menunggu industri ini pulih dan berdaya saing tinggi.
Aturan terkait dengan dampak terhadap buangan organik dari tambak tidak berujung pada konsekuensi pidana. Dan hal ini perlu direvisi aturannya karena akan menghambat investasi.
Baca Juga: Menteri Kelautan Menilai Teknologi Budidaya Udang Masih Tertinggal, Penyebab Produktivitas Rendah
Pembinaan, pengembangan inovasi teknologi pengolahan buangan organik lebih dinomorsatukan. Ego sektor masing-masing lembaga tensinya bisa dikurangi. Dan ini perlu peran Menko untuk koordinasi dan membuat keputusan.
Peran yang diambil oleh Menko Maritim dan Investasi dalam menengahi kasus tambak udang di Karimun Jawa, dinilai tepat dan mendapat apresiasi sejumlah pihak. Ini sangat bagus menjadi role model.
Terakhir bahwa perlu adanya insentif bagi investasi terhadap usaha-usaha penunjang yang bisa mendorong peningkatan produksi dan daya saing global seperti investasi pembangunan NBC dan BMC serta industri pakan induk udang. (*)