Pertama, mendorong dan juga memfasilitasi berkembangnya bisnis NBC oleh sektor swasta, baik jenis Vaname dan jenis asli Indonesia seperti Peneaus monodon (udang windu) dan Peneaus merguensis (udang putih).
Saat ini di Indonesia telah hadir dua hatchery swasta sukses memgembangkan NBC vaname di dalam negeri dan terbukti memiliki konsistensi mutu.dan jaminan keberhasilan yang lebih baik. Hanya saja, pada saat ini mereka masih harus mengimpor pakan induk udang berupa cacing laut dan biomas artemia hasil budidaya.
Kedua, mendorong bisnis ini terintegrasi hulu dan hilir yang berbasis cluster pulau besar (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua). Tujuanya antara lain menekan biaya logistik dan kesegaran dari input produksi seperti benih.
Baca Juga: UDANG 2 JUTA TON : Sebaiknya Prioritaskan Perbaikan Genetik, Sistem Budidaya dan Hilirisasi
Ketiga, revitalisasi tambak rakyat yang jumlahnya sekitar 300 ribuan ha perlu didorong. Sektor swasta perlu difasilitasi agar mengambil peran sebagai pelaku utama model integrasi hulu-hilir seperti di Ekuador.
Tidak perlu merubah konstruksi tambak secara total, cukup diintervensi fasilitas nursery dan tambak grow out 1. Dan grow out 2 merupakan tambak rakyat yang dibawah kendali sektor swasta.
Khusus poin yang ketiga dinilai sangat strategis, karena bisa membantu akan pemerataan pertumbuhan ekonomi. Hanya saja tingkat kesulitan lebih tinggi dan ini perlu desain dan regulasi khusus agar mampu terimplemenrasi secara baik. ***