Di era serba canggih, kita justru makin sulit tidur nyenyak, makin jarang bergerak, makin sering cemas. Teknologi memang memudahkan segalanya, kecuali menenangkan jiwa. Di sinilah pentingnya membangun ruang bagi kesehatan mental, yakni waktu istirahat, lingkungan yang suportif, dan empati antar sesama.
Menjaga "sehat" berarti merawat kehidupan agar tetap seimbang, kondisi yang oleh para ahli disebut well-being, dimana kesehatan bukan hanya alat untuk bekerja atau bertahan hidup, tetapi syarat dasar agar manusia dapat mengembangkan potensi terbaiknya.
Mewujudkan hidup yang sehat seutuhnya tidak selalu menuntut langkah besar. Pemerintah telah menyiapkan berbagai program promotif dan edukatif, tetapi perubahan sejati berawal dari kesadaran individu. Langkah pertama adalah menata pola hidup realistis. Tidak perlu muluk-muluk mengejar trend kebugaran. Cukup dengan tidur yang cukup, makan bergizi seimbang, dan rutin bergerak. Ini adalah hal-hal sederhana yang kerap diabaikan.
Di tengah maraknya kampanye hidup sehat, kadang kita lupa, sebagian besar masih berorientasi pada pasar. Akhirnya, sehat menjadi gaya hidup yang dijual, bukan nilai yang dijalani. Akibatnya, yang punya daya beli tampak lebih “sehat”, sementara yang lain tertinggal di balik slogan. Padahal, berkeringat di kebun seringkali lebih menyehatkan daripada berfoto di gym atau di stadion olah raga dengan tagar #healthylife. Gaya hidup aktif tidak harus mahal. Berjalan kaki, bersepeda, atau berkebun pun bisa menjadi bentuk olahraga yang menyegarkan raga, sekaligus menenangkan pikiran.
Berikutnya, menjaga kesehatan mental sebagai prioritas, bukan pelengkap. Dalam kehidupan yang sarat tekanan, meluangkan waktu untuk istirahat emosional sama pentingnya dengan mengisi ulang tenaga fisik.
Menyapa diri sendiri, membangun relasi positif, dan membatasi paparan informasi yang melelahkan dapat menjadi bentuk perawatan jiwa.
Di atas semuanya, kunci utama adalah kesadaran. Kesadaran untuk menjaga tubuh, bukan karena takut sakit, melainkan karena mensyukuri kehidupan. Kesadaran untuk menenangkan pikiran bukan karena lari dari dunia, melainkan agar mampu menjalaninya dengan lebih jernih.
Kesehatan yang utuh, bukan sekedar tujuan, melainkan perjalanan panjang menuju kesejahteraan manusia seutuhnya, perjalanan yang layak dirayakan setiap hari, bukan sesekali.
Setiap HKN, poster dan spanduk bertebaran, namun begitu hari berlalu, semangat itu mereda. Seolah, kesehatan hanyalah agenda tahunan, bukan kesadaran harian.
Dengan semangat HKN tahun ini “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, mari bersama-sama menjaga tubuh, pikiran, dan sosial agar selalu sehat. Masa depan yang hebat dimulai dari langkah sehat hari ini.***