METRO SULTENG - Peristiwa memilukan bentrok antara TKI dan TKA di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menjadi isu nasional yang cukup memantik perhatian publik. Bahkan industri smelter ini sempat tak beroperasi selama dua hari.
Dampaknya, membuat sendi kehidupan sosial ekonomi di seputar kawasan industri smelter jadi vakum. Bahkan nyaris sepi dari kegiatan ekonomi pasca bentrok dua kubu pekerja pada 14 Januari 2023 lalu.
Baca Juga: Rakor Awal Tahun, Gubernur Inginkan Pariwisata Sulteng Jadi Penyangga IKN
Meski begitu, kesigapan dan kesiagaan aparat TNI dan Polri yang dikerahkan di area industri PT GNI, tak menunggu lama situasi bisa terkendali. Hal ini membuat situasi kembali aman dan kondusif hingga saat ini.
Kembalinya situasi yang kondusif di lokasi bentrok, membuat pelaku ekonomi kembali tersenyum. Alasannya hanya secuil kata, yaitu, "kehadiran industri yang benuansa hilirisasi" menjadi multi efek di segala sektor sendi ekonomi di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, sebagai pusat operasi smelter PT GNI.
Baca Juga: TKA di PT GNI Morowali Utara Rayakan Imlek Bersama, Kapolres: Momentum untuk menjaga Kerukunan
"Kalau misalkan tutup, puluhan bahkan ratusan pelaku ekonomi, di sepanjang jalan Trans Sulawesi poros Tompira hingga ke desa Korololama ikut tutup. Sehingga tadinya daerah ini sepi dari hiruk pikuk ekonomi, bakal vakum dari aktivitas ekonomi. Imbasnya ke pelaku ekonomi maupun masyarakat sekitar," tutur Anwar Hakim, Rabu (25/1/2023), salah satu pemerhati publik di Morowali Utara.
Namun, pada pasca kejadian, dengan tibanya hari raya Imlek 2574/2023, ternyata menjadi momentum yang menciptakan kembali harmonisasi hubungan TKA dan TKI di lokasi pekerjaan. Sehingga aktivitas smelter kembali berjalan normal seperti semula.
Baca Juga: Pelaku Ekonomi di Lingkar Tambang PT GNI Ucapkan Terima Kasih kepada TNI dan Polri
"Momen Imlek menjadi penyejuk suasana. Pada saat merayakan Imlek di PT GNI yang dihadiri petinggi daerah Morowali Utara, TNI, Polri, TKI dan TKA, suasananya kembali akrab dan harmonis," tandas Anwar Hakim.
Ibarat kata, karyawan PT GNI mendulang cinta kembali di tengah derunya mesin-mesin industri smelter yang beroperasi di perusahaan tersebut. ***
