Hal berbeda disampaikan Reza Muhammad selaku tenaga fasilitator pendamping Desa Malino. Apa yang disampaikan kades bertolak belakang dengan keterangan Reza.
Reza sebaliknya menyatakan, pekerjaan rumah bantuan di Desa Malino belum selesai hingga waktu yang ditentukan.
"Kontrak saya mendampingi hanya 5 bulan saja. Selesai Oktober 2022 lalu. Sekarang kontrak sudah selesai, tapi pekerjaan belum,"ujar Reza.
Reza berkelit ditanya masih ada puluhan rumah belum rampung dikerja. "Tidak sampai segitu lagi jumlahnya. Bahkan tidak sampai 10 rumah lagi,"ungkap dia.
Baca Juga: Sepatu Nike SB Dunk Low Hadir Dengan Toe Cap “Gandum Dirilis U Januari 2023
Yang dikerja yakni atap, lantai dan dinding (aladin). Masyarakat diminta ikut kesepakatan saat rapat. "Kami sempat arahkan, agar jangan dulu disekat-sekat di dalam bagian kamar. Selesaikan dulu bangunan utama,"terang Reza.
Meski sudah habis kontrak, Reza mengaku tetap turun ke Desa Malino. Mana saja rumah yang belum selesai dikerja, akan dikawal pekerjaannya.
Baca Juga: Samsung Galaxy F04 Mulai Dijual 12 Januari 2023
"Akan dibuatkan pernyataan supaya wajib diselesaikan hingga 10 atau 15 Januari 2023. Persisnya ada 6 atau 7 unit rumah lagi,"katanya.
Jika demikian adanya, ada sekitar Rp 120 juta hingga Rp 140 juta potensi kerugian negara akibat rumah bantuan tidak selesai dikerja? Menjawab hal ini, Reza hanya menyatakan akan mengawal proses penyelesaiannya.
Baca Juga: Pemdes Tontowea Ajak Warganya Bersatu Tingkatkan Keamanan di Tahun 2023
"Ini juga berdampak ke saya pak. Terkait penilaian kinerja. Nanti saya juga ikut cacat nama saya,"demikian Reza.
Selain di Desa Malino tak selesai dikerja, rumah bantuan di Desa Enu dan Desa Tibo juga disebut-sebut belum rampung dikerja.
Baca Juga: Bank BRI Cabang Tolitoli Salurkan Bantuan CSR Langsung ke Masyarakat
