Tsunami dan Likuifaksi Palu, Bencana Langka di Dunia, Laut dan Perut Bumi Mengamuk, Alfatihah untuk Korban

photo author
- Rabu, 28 September 2022 | 11:16 WIB
Tsunami Palu 28 September 2022 (Foto: Metro Sulteng)
Tsunami Palu 28 September 2022 (Foto: Metro Sulteng)

Tsunami Palu 28 September 2018, gedung porak poranda (Foto: Metro Sulteng)
Tsunami Palu 28 September 2018, gedung porak poranda (Foto: Metro Sulteng)

Diketahui, ada 4 daerah di Sulteng terdampak bencana tersebut, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong atau disingkat Padagimo.

Gempa dengan pusat di jalur Sesar Palu Koro itu memicu tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 0,5-3 meter.

Tak hanya itu, guncangan gempa juga menimbulkan fenomena likuifaksi di 4 tempat, yaitu Kelurahan Balaora dan Petobo (Palu) serta Desa Jono Oge dan Sibalaya (Sigi).

Baca Juga: 22 Master Lulusan South University China Asal Indonesia Kembali Perkuat Industri Nikel di Morowali

Gempa Padagimo disebabkan adanya Patahan Sesar Palu Koro yang memanjang sekitar 500 km, mulai dari Selat Makassar sampai pantai utara Teluk Bone, Sulawesi Selatan.

Patahan itu melintas dari Teluk Palu masuk ke wilayah daratan, memotong tengah kota, terus sampai ke Sungai Lariang di Lembah Pipikoro, Sigi.

Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian dan kerusakan akibat bencana 4 tahun lalu lebih dari Rp 18,48 triliun.

Kota Palu menjadi daerah dengan kerugian dan kerusakan terbesar mencapai Rp 8,3 triliun.

Disusul Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong Rp 640 miliar.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X