"Kita harus betul-betul sepakat bahwa tinggal di daerah bencana harus hati hati. Terjadinya banjir di Torue itu sesuai analisa kami hujan sudah turun terlebih dahulu bersamaan dengan pasang air laut, dan juga mungkin kerusakan lingkungan, sehingga walaupun hujannya tidak terlalu besar bisa mengakibatkan bencana, " bebernya.
Baca Juga: Sinopsis Pengabdi Setan 2, Hadirnya Sosok Misterius Ibu
Baca Juga: Belum Ditemukan, Pencarian 4 Warga Hilang Korban Banjir Bandang Parigi Moutong Dilanjutkan Hari Ini
Suharyanto juga mengharapkan, sebagai aparat negara baik sipil maupun militer yang memegang amanat rakyat agar bagaiman kejadian ini tidak lagi terjadi.
"Kami selalu monitor kejadian di Parigi Moutong bersama tim TRC. Kita apresiasi kecepatan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dalam menangani pasca banjir. Posko harus ada ketika masa tanggap darurat, dan alhamdulillah di sampaikan pak Wabup tadi sudah ada di lokasi bencana," imbuhnya.
Letnan Suharyanto juga mengatakan, apabila tanggap darurat saat ini cukup atau diperpanjang tergantung kondisi dilapangan nanti.
"Membantu masyarakat sangat prioritas, sehingga saya himbau TNI Polri dan seluruhnya untuk betul betul membantu, dan kita pastikan apakah korban yang hilang itu sudah ditemukan atau belum. Itu menjadi prioritas utama," ucapnya.
Kata Suharyanto, keselamatan rakyat menjadi prioritas utama.
Baca Juga: 103 Ha Tambak Hancur Diterjang Banjir Bandang Torue Parigi
Baca Juga: Apeng Diduga Bawa Kabur Rp54 Triliun Hasil Korupsi ke Singapura, KPK dan Kejagung Belum Berhasil..
"Saya berterima kasih kepada Dandrem, Polres dan yang lain sudah membuat dapur umum, sudah memasang alat air kotor menjadi air bersih. Nanti saya minta dari BPBD untuk mendampingi. Kami juga membawa logistik. Untuk masa darurat ini tidak berhenti sampai disini, tetapi sampai betul betul masyarakat terdampak ini bisa diatasi dan di tangani tanggap darurat masa pendek ini, dengan baik," katanya.
"Sekali lagi tolong dibuat prioritas kegiatan. Saya harapkan tanggap darurat selesai dua minggu. Apakah korban hilang betul betul hilang atau sudah bisa ditemukan atau bagaimana. Setelah melalui tanggap darurat yakin masyarakat aman, atau ada masyarakat yang numpang di keluarganya maka itu bisa diajukan dana tinggal, " tambahnya.
Kata Suharyanto, jika dibuatkan Hunian Sementara (Huntara) maka BNPB akan dukung. Karena kata ia untuk membangun Huntara butuh waktu terkait administrasi. Untuk tahap awal bisa menggunakan dana tak terduga. Setelah itu masuk pra rehabilitasi atau rekontruksi.
"Kalau ini kan kecil, segera di data jangan tunggu lengkap. Kasian masyarakat, mungkin sebelum ada banjir makanya dua kali begitu pasca banjir mereka hanya sekali, " ujarnya.
"Saya minta PUPR untuk segera mendata rumah. Segera saja mana yang paling cepat. Saya kira bisa ini kalau cepat data masuk di bulan Agustus maka di bulan September sudah bisa di bangun," pintanya.