METRO SULTENG-Jalur pegunungunan kebun Kopi dari arah Toboli, Kabupaten Parigi Moutong hingga Tawaeli, Kota Palu atau sebaliknya, menjadi jalur yang paling rawan bagi para pengguna jalan yang akan masuk kota Palu dari sejumlah kabupaten disebelah timur Provinsi Sulawesi Tengah, atau sebaliknya mobil angkutan barang dari arah Palu yang akan menunju sejumlah kabupaten.
Jalur kebun kopi menjadi perlintasan utama yang padat kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan umum maupun barang.
Baca Juga: Cek Fakta: Video Orang Pegang Potongan Kepala Bukan di Jalan Palu Napu Tapi di India
Baca Juga: Ditandu dari Pedalaman Wana Morowali Utara, Ibu Melahirkan Meninggal Diperjalanan Menuju Puskesmas
Kondisi jalur kebun kopi yang berbukit dan berjurang membuat jalur yang dibangun sejak zaman Belanda itu rawan longsor dan kendaraan masuk jurang, tak sedikit juga kecelakaan yang terjadi dijalur tersebut.
Update jalur kebun kopi pagi hari ini, Kamis (28/7) cuaca mendung, turun gerimis dan berkabut, ada beberapa titik longsor yang rawan.
Bahkan sejak Rabu malam terjadi longsor di titik kilometer 11 Desa Toboli, Parigi Moutong. Hingga Kamis pagi ini material longsor belum dibersihkan petugas pemeliharaan jalan jalur kebun Kopi.
Baca Juga: Daerahnya Jadi Lumbung Nikel, Pemprov Sultra Tetapkan Perda RUED
Baca Juga: Peti Jenazah Brigadir J Dibalut Bendera Merah Putih, Pemakaman Ulang dengan Upacara Kedinasan Polri
Kata Joe warga kebun kopi, bahwa longsor terjadi Rabu malam hingga kini Kamis pagi masih ada tanah material lonsor yang menutup separuh badan jalan. Meski demikian jalan masih bisa dilalui kendaraan dengan ekstra hati-hati.
Menurut Joe titik kilometer 11 dari Toboli itu memang rawan longsor. Bahkan ada retakan tanah diatas bukit yang sewaktu-waktu bisa memicu longaor.
Ia berharap pengguna jalan di jalur tersebut dapat berhati-hati.***