Hujan Dimusim Kemarau, BMKG Tak Menyangka Fenomena Alam Apakah ini

photo author
- Sabtu, 16 Juli 2022 | 18:44 WIB
ilustrasi-hujan-lebat-disertai-kilat
ilustrasi-hujan-lebat-disertai-kilat

METRO SULTENG-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan terkait penyebab musim kemarau tahun ini masih diikuti hujan intensitas ringan hingga lebat.

Kemunculan hujan di tengah musim kemarau, disebutkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto sebagai fenomena atmosfer skala global-regional yang terjadi signifikan akhir-akhir ini.

Salah satu fenomena atmosfer yang dimaksud adalah La Nina yang masih cukup aktif pada bulan ini, meski sudah memasuki kategori lemah.

Dari fenomena atmosfer itu, musim kemarau masih diikuti datangnya hujan yang cukup signifikan.

Baca Juga: Sulawesi Masih Tertinggal, Belum Ada Pengprov YRKI Terbentuk

Baca Juga: Jambore Regional Motor Legenda Yamaha RX King ke-2 Digelar di Kota Palu

Baca Juga: Ketika Anya Geraldine Peluk Fadil Jaidi, Nitizen Nangis

Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ujar Guswanto mengungkapkan, dikutip dari Antara News.

Lebih lanjut, Guswanto menyebut fenomena atmosfer berikutnya, Dipole Mode yang terjadi di wilayah Samudera Hindia hingga cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.

Selain itu, Guswanto juga menyebutkan fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan pembentukan awan hujan.

Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," ujarnya menerangkan.

Akhirnya, BMKG memprediksi kedatangan curah hujan masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia untuk seminggu mendatang, baik intensitas ringan hingga lebat.

BMKG, kemudian membeberkan penjelasan tentang potensi hujan seminggu mendatang yang mencapai intensitas sedang-lebat, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: Bank Sulteng Poso Apresiasi Kejari Tagih Debitur Nunggak

Baca Juga: Lewandowski Dikontrak Barca

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X