sosial-budaya

Dari Menkomdigi hingga Pakar IT, Ramai-ramai Bantah Isu Hoaks Ransomware BRI yang Sempat Bikin Heboh di Medsos!

Minggu, 29 Desember 2024 | 17:03 WIB
Potret Selebgram Mr Bert yang memberikan pernyataan menyesatkan publik di media sosial (medsos) terkait ransomware di Bank BRI.

"Setelah tenggat waktunya sudah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya hanya 1 file excel yang isinya hanya 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd
dan pdfcoffee," tutur Teguh.

Baca Juga: Menelisik lebih dalam Proyek MDA, Ketua DPRD Morowali Pilih Bungkam ada apa?

"Mari tepuk tangan untuk Basce, grup ransomware terkocak sepanjang masa," tandas sang
Pakar IT.

2. Pratama Persadha: Serangan Ransomware BRI Tidak Benar

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Lembaga Riset Keamanan CISSReC, Pratama Persadha
juga menegaskan kasus serangan ransomware di Bank BRI adalah informasi yang tidak benar.

"Untuk saat ini belum dapat dipastikan bahwa BRI memang terkena ransomware, atau bahkan
terindikasi informasi yang beredar adalah berupa yang kurang benar," tegas Pratama dalam
keterangan pers tertulis yang diterima wartawan, pada Jumat, 20 Desember 2024.

Pratama menerangkan, layanan perbankan serta mobile banking BRI tidak mengalami kendala
operasional sebagaimana yang terjadi pada kasus Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa
waktu lalu.

"Tidak seperti pada saat Bank Syariah Indonesia yang mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan kegagalan operasional perbankan dan aplikasi mobile banking mereka selama beberapa hari," terangnya.

Baca Juga: HUT ke-XX PERADI, DPC Palu Komitmen Peduli Lingkungan

Tim CISSReC pun melakukan investigasi dan menemukan bahwa sampel data yang diberikan oleh Bashe Ransomware identik dengan salah satu unggahan di Scribd yang diunggah oleh
salah satu akun bernama "Sonni GrabBike" pada tanggal 17 September 2020 lalu.

"Karena jika memang grup Bashe Ransomware memiliki data asli dari BRI hasil serangan malware mereka, tentu saja seharusnya mereka mengunggah data tersebut dan bukannya mengunggah data yang sudah pernah diposting di Scribd sebelumnya," pungkasnya.

3. Pernyataan Menyesatkan yang Langsung Ditepis Menkomdigi

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid menuturkan pihaknya sudah
berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dan mendapatkan tidak ada serangan yang menyasar sektor perbankan.

"Sejauh ini kami setelah berkoordinasi dengan BSSN dan menyatakan tidak ada peretasan,
artinya ya, kebocoran akibat peretasan," tegas Meutya dalam acara Level UP UMKM Bersama
Menkomdigi di Jakarta, pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Di sisi lain, Meutya mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita yang tersebar di
medsos, apalagi dari akun medsos yang tidak jelas asal usulnya.
Menkomdigi juga meminta masyarakat agar melihat pemberitaan dari media massa yang kredibel dan terdaftar.

Halaman:

Tags

Terkini