METRO SULTENG - Kabupaten Morowali Utara merupakan kabupaten penghasil bijih nikel terbesar kedua di Provinsi Sulawesi Tengah.
Namun sayang seribu sayang, masih saja ada sarana infrastruktur jalan daerah yang nyaris tidak bisa dilintasi. Ini akibat kondisi kerusakannya sangat parah. Tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Kendaraan roda dua saja saat melintas pontang panting.
Baca Juga: Potret Jalan Rusak Parah di Morowali Utara, Penderitaan Suku Wana Tak Diperhatikan Pemerintah
Celakanya lagi, jika ada warga menderita sakit, terpaksa harus dipikul hingga belasan kilometer untuk sampai di puskesmas agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sebut saja di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, tepatnya di wilayah Pedalaman Wana.
Belum lama ini, seorang ibu hamil yang akan melahirkan dari Pedalaman Wana, harus digotong menggunakan tandu seadanya dengan berjalan kaki. Jarak ditempuhnya hingga belasan kilometer demi mendapatkan pertolongan medis.
Namun masih separuh perjalanan, sang ibu hamil yang hendak melahirkan, menghembuskan nafas (meninggal dunia) di tengah perjalanan.
Warga dan tetangga yang menggotong ibu hamil, harus putar balik kembali ke kampung. Ibu dan anak dalam perut tak bisa diselamatkan.
Dalam kondisi berduka di perjalanan, para keluarga dan warga saling menguatkan menerima takdir.
Potret buruk kondisi jalan di Kecamatan Bungku Utara, khususnya di Desa Lemowalia dan Desa Salubiro yang dikenal dengan Pedalaman Wana, sudah bukan cerita baru.
Ini sudah berlangsung lama. Bukan lagi setahun atau dua tahun lagi. Tapi sudah puluhan tahun.
Baca Juga: Wawali Palu Resmikan Tugu Mandura Baru, Intip Juga Keramaian Kampung Baru Fair 2023
"Tidak tahu sampai kapan masyarakat di Pedalaman Wana ini merasakan kenyamanan jalan. Jangankan roda empat, kendaraan roda dua saja, jatuh bangun melintasi jalan menuju Pedalaman Wana," ujar warga setempat.
Warga berharap jalan ke wilayah mereka diperbaiki. Bisa menjadi lebih layak. Tak lagi bikin was-was saat melintas. ***