Sejarah Masuknya Islam di Morowali dan Jejak Masjid Tua Bungku

photo author
- Rabu, 29 Maret 2023 | 08:44 WIB
Masjid Tua Bungku (FOTO:Twitter/Rizkidwika
Masjid Tua Bungku (FOTO:Twitter/Rizkidwika

Pada tahun 1835, jika melihat sejarah kondisi Sulawesi yang saat itu masih beredar kabar persoalan Bajak Laut, besar kemungkinan begitupula yang terjadi di Bungku. sehingga dapat dipertanyakan kemampuan membangun Masjid Tua Bungku di lokasi yang dekat dengan pelabuhan ditengah kondisi Bajak laut yang
masih menghantui.

Melihat penting dan sangat berartinya Masjid bagi kaum muslim, maka sudah selayaknya dalam pembangunan sebuah masjid tidak dilakukan dengan asal bangun atau menggunakan prinsip yang penting ada masjid.

Sebuah masjid harus dibangun dengan memerhatikan fungsi dan kegunaannya agar masjid yang telah didirikan itu benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Masjid-masjid bersejarah dan masjid-masjid tua di Indonesia secara khusus mendapat
perhatian dari masyarakat.

Hampir semua masjid-masjid tersebut wujud perhatiannya berbau unik dan mistik dan dianggap tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Nabi.

Di Morowali terdapat masjid tua yaitu Masjid Tua Bungku terletak di pusat kota Bungku, tepatnya di Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah.

Baca Juga: Israel Ditolak Di Piala Dunia U-20, Palestina Buka Suara Malah Bilang Seperti Ini

Bangunan Masjid Tua Bungku merupakan masjid kedua dibangun setelah Masjid pertama yang dibangun di dalam benteng Fafontofure dirobohkan.

Dibangun pada tahun 1835-1836 setelah dipindah lokasikan dari Benteng Fafontofure kerajaan Bungku yang diprakarsai oleh Raja Bungku VII yang bernama Moh. Baba, kemudian tahun 1935-1936, bangunan masjid tersebut diperbaiki dan diperluas oleh Raja Bungku XII yang bernama Abdurazak.

Sebelum di bangunnya Masjid Tua Bungku telah ada Masjid terdahulu yang berada di situs Bentang. Masjid ini berlokasi di dekat lokasi Benteng Kota Bajo.

Menurut sejarahnya, Masjid di situs Benteng tersebut merupakan Masjid pertama, namun saat ini yang tertinggal hanya pondasi dikarenakan pada waktu itu dinding masjid di bangun tidak menggunakan tulang dari kayu dan tiang kayu penyangga hanya diletakkan di luar tembok dan berada di tengah perkebunan kakao.

Masjid situs Benteng kemudian dirobohkan dan digantikan dengannmasjid yang menjadi tempat penyebaran Islam di Bungku, dikenal dengan nama Masjid Tua Bungku.

Menurut sejarahnya, masjid ini dibangun di lokasi keraton. Kerajaan Bungku yang lokasinya dekat dengan Pelabuhan Bungku. Kondisi Masjid yang pada waktu itu dapat dikatakan strategis karena dekat dengan pemimpin Bungku yaitu di Keraton dan mudah diakses oleh para pedagang dikarenakan dekat dengan pelabuhan yang menjadi jalur perdagangan di Bungku waktu itu.

Masjid Tua Bungku selai digunakan sebagai tempat ibadah juga difungsikan sebagai tempat sosial kemasyarakatan.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan peran masjid sangatlah penting. Masjid Tua Bungku di kelurahan Marsaoleh dibangun ditengah-tengah pemukiman warga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X