Bila Sakit Bertaruh Nyawa, Warga Pedalaman Lemowalia Rindukan Jalan Mulus

- Minggu, 26 Maret 2023 | 10:59 WIB
Warga Pedalaman Wana, dari Desa Lemowalia, terpaksa bergotong royong memikul warganya yang sakit dengan peralatan seadanya, agar bisa dirawat di puskesmas. Mereka berjalan hingga belasan kilometer. (foto: ist)
Warga Pedalaman Wana, dari Desa Lemowalia, terpaksa bergotong royong memikul warganya yang sakit dengan peralatan seadanya, agar bisa dirawat di puskesmas. Mereka berjalan hingga belasan kilometer. (foto: ist)

METRO SULTENG - Memimpin sebuah desa di daerah terpencil, dibutuhkan keikhlasan untuk melayani kebutuhan warga. Apalagi terkait hajat dan keberlangsungan hidup.

Itulah yang dilakukan sosok kepala desa yang bernama Robinson Pasenga. Saat ini ia memimpin Desa Lemowalia, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulteng. 

Desa ini merupakan salah satu desa terpencil di kabupaten tersebut. Letaknya berada di Pedalaman Wana. 

Baca Juga: MIRIS! Warga Morowali Utara Meninggal di RSUD Kolonodale, Jasadnya Dipikul Belasan Kilometer ke Rumah Duka

Kondisi jalan yang bertahun-tahun masih rusak dan belum memadai, benar-benar menjadi kendala pelik masyarakatnya. Karena kondisi jalan, tidak jarang masyarakat harus meregang nyawa ketika sakit. 

Kenapa? Menurut Kepala Desa Lemowalia Robinson, kondisi jalan daerah menuju desa yang ia pimpin, medannya sangat sulit. Masih susah dijangkau kendaraan roda empat.

Jangankan roda empat, sebut Robinson, sedangkan kendaraan roda dua saja harus hati-hati melintasi jalan yang mirip kubangan kerbau sepanjang kurang lebih 4 - 5 kilometer.

Baca Juga: Legislator Morut Nilai Proyek Lemo-Lemowalia Cukup Baik, yang Lain Perlu Perbaikan

Meski begitu, Robinson tidak mau tinggal diam. Ia berusaha melawan keadaan itu.

Apa buktinya? Bila ada warganya yang menderita sakit, apalagi jika harus dirujuk ke Puskesmas Lemo bahkan hingga ke RSUD di Kolonodale, ia mencarikan solusinya. 

Warga yang sakit terpaksa harus ditandu (diusung) melintasi jalan mirip kubangan kerbau dan menyeberangi sungai. Warga terpaksa berjalan hingga belasan kilometer

Baca Juga: Sayangkan Klaimer Lahan PT ANA, Jumper: Mohon Jangan Ganggu Investasi di Tanah Mori

"Saya tidak tega, melihat warga saya yang sakit, walau kami harus pikul jauh-jauh ke puskesmas. Warga saya tetap harus berusaha dengan berpeluh keringat memikul pasien agar bisa tiba dan dirawat di Puskesmas Lemo," ujar Robinson kepada wartawan belum lama ini. 

Baca Juga: Paripurna Tidak Dihadiri Bupati, Warda Ditetapkan Ketua DPRD Morowali Utara

Diketahui, baru-baru ini seorang warganya bernama Kena (60 tahun) , harus dipikul ke Puskesmas Lemo. Setibanya di puskesmas, harus dirujuk lagi ke RSUD Kolonodale dengan kapal kayu melalui samudera Teluk Tolo dan masuk ke Teluk Tomori bersandar di Pelabuhan Kolonodale.

Halaman:

Editor: Rudy A Mairi

Tags

Terkini

X