METRO SULTENG-Keberadaan Pusat Evakuasi Masyarakat (PEM) di Desa Bangga, Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, yang dibangun oleh masyarakat setempat dan didukung oleh Yayasan Sheep Indonesia (YSI), harus dioptimalkan oleh masyarakat desa setempat sebagai wadah literasi kebencanaan.
Baca Juga: Terlibat Narkoba, Dua Oknum Sipir Lapas Kelas II B Luwuk Banggai Dibekuk Polisi
Hal itu disampaikan oleh Pengkampanye Keadilan Iklim Dan Bencana Ekologis dari Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA), Yogi, pada saat menemani rombongan Yayasan Sheep Indonesia (YSI) berkunjung ke PEM Desa Bangga, Rabu (22/2/2023).
"PEM ini harus dapat dioptimalkan sebagai wadah literasi kebencanaan di level tapak, selain sebagai tempat berkumpul dan evakuasi ketika terjadi bencana," ujarnya.
Menurut Yogi, intensitas bencana ekologis akan semakin tinggi ke depan, akibat dari dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Sri Mulyani Copot Ditjen Pajak, Buntut Kelakuan Anaknya Yang Arogan Aniaya Bocah Hampir Mati
"Dampak perubahan iklim akan semakin dirasakan dari waktu ke waktu yang melahirkan cuaca ekstrim, sehingga menimbulkan banjir bandang, tanah longsor, kekeringan dan angin kencang," pungkasnya.
Sementara untuk mengantisipasi hal itu, EKONESIA sebagai mitra lokal dari YSI berharap literasi kebencanaan di level tapak terus meningkat, mulai dari fase mitigasi sampai tanggap darurat, bahkan pembentukan masyarakat tangguh pasca bencana.
Baca Juga: Detik-Detik Mario Si Anak Pejabat Ditjen Pajak Arogan Aniaya David Sampai Koma Tak Sadarkan Diri
Perwakilan dari YSI, Martin Silaban menyatakan bahwa PEM Desa Bangga telah rampung dibangun oleh masyarakat Desa Bangga atas dukungan dari YSI telah diserahterimakan kepada pemerintah Desa Bangga pada tahun 2022. Bahkan juga telah diresmikan oleh Bupati Sigi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Richard Mille Goes Rock 'n' Roll Turbillon Terbang RM 66 Dengan Harga Fantastis
PEM Desa Bangga yang terletak di Dusun 3 Desa Bangga, memiliki mutifungsi. Selain untuk titik kumpul dan pengungsian ketika terjadi bencana, juga berfungsi sebagai balai pertemuan, balai belajar kebencanaan, serta untuk kegiatan sosial budaya lainnya dapat dilakukan di tempat itu.