3. Kondisi batuan yang terdiri dari jenis batuan sedimen (batupasir, batulempung, tuff, marl/napal, kalsilutit)
4. Adanya morfologi longsoran lama yang menunjukkan indikasi gerakan tanah lama yang aktif kembali
5. Curah hujan tinggi sebagai pemicu gerakan tanah (info dari media sosial).
Baca Juga: Kenalkan Profesi Pemadam Kebakaran, TKIT Nurul Fikri Makassar Lakukan Kunjungan Edukasi
Masih mengacu pada hasil laporan BPBD Kupang, daerah bencana tersebut secara umum berada di lembah besar yang dibatasi perbukitan dengan kemiringan lereng agak curam sampai curam. Daerah bencana berada pada elevasi sekitar 150 meter di atas permukaan laut. Selain itu, menurut peta geologi lembar Kupang-Atambua, Timor (Suwitodirjo dan Tjokrosapoetro, 1996), lokasi bencana tersusun oleh batuan dari Kompleks Bobonaro, Formasi Batuputih dan Formasi Noele. Kompleks Bobonaro terdiri dari fragmen ukuran boulder, matrik lempung berkandungan Foraminifera.
Sementara formasi Batuputih terdiri dari kalsilutit, tuff, sedikit marl dan batu gamping Arenit. Formasi ini menjemari dengan Formasi Noele yang terdiri dari perselingan mari dan batupasir, konglomerat, dan tuf. Adapun struktur geologi di lokasi gerakan tanah sangat intensif, terdiri dari sesar normal berarah barat — timur yang terpotong oleh sesar mengiri yang berarah utara — selatan.
Baca Juga: Detik-Detik Saddam Hussein di Eksekusi Mati, Ini Kalimat Terakhir Yang Diucapkan Ditali Gantungan
Peta perkiraan wilayah terjadinya gerakan tanah pada Februari 2023 menunjukkan bahwa lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah Menengah-Tinggi. Artinya, daerah tersebut mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dipastikan dapat aktif kembali.
Berkaitan dengan bencana alam tersebut, Anjar mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di sekitar lokasi bencana, pengguna jalan, dan petugas yang sedang melakukan pembersihan material longsoran agar meningkatkan kewaspadaan terutama saat tau setelah hujan deras turun.
Baca Juga: Heboh! Aksi Sujud Risma Usai Ditagih Janji Soal Tanah Hibah Oleh Pengajar SLB Bandung
Selain itu, sembari melakukan pemberihan material longsor, masyarakat dapat menyediakan jalur alternatif selama proses pembersihan dilakukan agar akses warga masih dapat terhubung. Pemeriksaan retakan di sekitar longsoran, serta di alur air perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada pembendungan yang berpotensi berkembang menjadi aliran bahan rombakan.
Masyarakat setempat juga dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah, BPBD setempat dalam penanganan banjir atau tanah longsor.