Heboh Kayu Super Besar Berusia Ratusan tahun Pasca Banjir Bandang di Aceh Tamiang, Disebut Bisa Dijadikan untuk Bikin Kapal Nabi Nuh

photo author
- Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:47 WIB
METRO SULTENG- Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera pada akhir November 2025 lalu, hingga kini telah menyita perhatian publik Tanah Air.   Banjir bandang kala itu menghancurkan berbagai area pemukiman warga di 3 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.
METRO SULTENG- Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera pada akhir November 2025 lalu, hingga kini telah menyita perhatian publik Tanah Air. Banjir bandang kala itu menghancurkan berbagai area pemukiman warga di 3 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

"Satu kapal ini bisa satu kapal, kalian tahu nggak?" ujar seorang pria dalam video tersebut.

"Kayu ini juga nanti bisa mereka bangun untuk tapaknya mereka masing-masing," tutur seorang relawan lainnya sambil duduk di atas kayu besar itu.

Mengingatkan Tentang Kisah Nabi Nuh

Dalam postingan yang sama, Buni mengingatkan keberadaan batang kayu raksasa ini menjadi bukti kuat dahsyatnya banjir yang membawa material besar dari hulu hingga ke pemukiman warga.

"Kayu ini bisa digunakan untuk kapal Nabi Nuh," ungkapnya.

Bagi yang belum tahu, Nabi Nuh AS terkenal dengan kisah kapal untuk mengarungi banjir besar.

Ada banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Nuh, mengajarkan untuk menyembah Allah, meninggalkan maksiat, dan berbuat kebaikan.

Berdasarkan Qur'an Surah (Q.S) Asy-Syu'ara ayat 199-120, menggambarkan kisah Nabi Nuh yang membuat bahtera dari kayu besar atas perintah Allah swt.

Dalam firmannya, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera berupa kapal besar untuk mengangkut orang yang beriman beserta sepasang hewan.

Baca Juga: BPKAD Gelar Rekonsiliasi Realìsasi APBD 2025 Kabupaten Banggai

Atas perintah itu, Nabi Nuh mengumpulkan pengikutnya dan bergotong royong membuat bahtera dari kayu selama siang dan malam dalam beberapa tahun.

Setelah bahtera itu dibuat dan tanda banjir besar bakal datang, Nuh memerintahkan pengikutnya untuk naik ke kapal. Perlahan, air bah pun mulai menggenang menenggelamkan daratan.

"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan," demikian bunyi terjemahan surat Asy-Syu'ara ayat 119.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X