Asap dan Teriakan Massa Warnai Demo di DPRD Morowali, Aksi Berakhir Tertib dan Kondusif

photo author
- Selasa, 2 September 2025 | 18:23 WIB
Aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Morowali (Ist/Metrosulteng)
Aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Morowali (Ist/Metrosulteng)

METROSULTENG — Suasana sempat memanas  di depan Kantor DPRD Morowali, Selasa (2/9/2025), saat ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Morowali menggelar aksi demonstrasi. Aksi ini diwarnai pembakaran ban bekas hingga membuat asap hitam pekat membumbung tinggi dan menutupi gerbang kantor dewan.

Meski suasana awal sempat tegang dengan teriakan tuntutan yang menggema, aksi berjalan aman berkat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI serta Satpol PP Pemkab Morowali. Massa menyuarakan aspirasi mereka sejak pukul 14.00 Wita dan mengakhiri aksi damai pada 16.00 Wita.

Ratusan Massa Suarakan Tuntutan

Massa aksi merupakan gabungan dari berbagai elemen, di antaranya masyarakat, buruh, dan mahasiswa. Mereka menuntut perhatian DPRD dan Pemerintah Kabupaten Morowali terkait berbagai persoalan daerah seperti: kesejahteraan buruh, transparansi anggaran, perlindungan lingkungan, dan berbagai persoalan lainnya yang saat ini perlu jadi perhatian DPRD

Baca Juga: Situasi Lagi Tidak Bagus, Mendagri Tito Minta Pejabat Daerah dan Keluarganya Jangan Flexing, Pesta,Joget-Joget dan Pakai Barang Mewah

Selain itu, massa aksi juga menyuarakan 7 tuntutan Nasional, seperti:

1.Segerah sahkan RUU perampasan aset, RUU masyarakat adat dan RUU perlindungan pekerja rumah tangga.

2. Reformasi partai politik menindak tegas kader parpol yang indisipliner inkompeten  dan reformasi total sistem kaderisasi partai politik.

3. Revisi kebijakan ketenagakerjaan dalam UU cipta kerja agar berpihak pada buruh dan pekerja serta sesuai dengan prinsip keadilan sosial.

4. Laksanakan reformasi kepolisian menyeluruh dengan menghapus kultur militeristik, menghentikan penggunaan kekerasan terhadap massa aksi dan mengembalikan fungsi kepolisian sebagai pelindung rakyat.

5. Tolak impunitas dan adili pelaku pelanggaran HAM.

6. Tolak revisi KUHAP yang memperbesar kuasa aparat dan mengancam demokrasi.

7. Bebaskan seluruh massa aksi yang ditangkap di seluruh Indonesia, tanpa syarat.

Koordinator lapangan aksi, Amrin,  dalam orasinya, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi masyarakat yang selama ini merasa kurang mendapat perhatian.

"Kami hadir di sini karena suara seluruh elemen rakyat harus didengar. Pemerintah dan DPRD harus segera merespons tuntutan ini," seru Amrin lewat pengeras suara.

Baca Juga: Rumahnya Habis Dijarah Massa, Sri Mulyani Janji Tidak Akan Naikan Tarif Pajak Tahun 2026, Fokus pada Peningkatan Kepatuhan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X