Situasi Lagi Tidak Bagus, Mendagri Tito Minta Pejabat Daerah dan Keluarganya Jangan Flexing, Pesta,Joget-Joget dan Pakai Barang Mewah

photo author
- Selasa, 2 September 2025 | 16:26 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. (Instagram/titokarnavian)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. (Instagram/titokarnavian)

METRO SULTENG - Aksi demostrasi besar aliansi mahasiswa dan rakyat, sejak 25 Agustus 2025 mendesak pembatalan gaji anggota DPR RI dan penolakan kenaikan pajak, yang merembet ke aksi penjarahan oleh massa di rumah-rumah pejabat, dinilai karena selama ini telah terjadi kesenjangan sosial antara kaum miskin dan pejabat negara yang kaya, suka pamer, dan berfoya-foya.

Untuk iti, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para kepala daerah agar menunda seluruh kegiatan seremonial pemerintah daerah yang terkesan berlebihan dan menghamburkan anggaran.

Baca Juga: Rumahnya Habis Dijarah Massa, Sri Mulyani Janji Tidak Akan Naikan Tarif Pajak Tahun 2026, Fokus pada Peningkatan Kepatuhan

Instruksi ini dikeluarkan mengingat kondisi sosial-politik tengah memanas dan masyarakat sedang sensitif terhadap kebijakan pemerintah.

Tito menyampaikan pernyataan tersebut saat menggelar rapat koordinasi dengan kepala daerah di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

"Kami juga menyampaikan apalagi bahwa, menunda semua kegiatan seremonial yang terkesan pemborosan, dengan musik-musik, seperti pesta. Di tengah situasi seperti ini sangat sensitif," ujarnya.

Ia menganjurkan agar pemerintah daerah menggelar acara dengan sederhana, misalnya melalui tumpengan atau memberikan santunan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: Pengamat Ingatkan Pemerintah Prabowo Rangkul Media Yang Dipercaya Rakyat, Bukan Influencer dan Buzzer Seperti Era Jokowi Yang Bikin Rapuh Demokrasi

Tito juga mengingatkan adanya risiko jika pemerintah daerah tetap mengadakan acara mewah. Menurutnya, ada pihak tertentu yang akan sengaja mengunggah potongan gambar kegiatan itu dengan narasi yang semakin menimbulkan kegaduhan.

"Nanti kalau pesta-pesta ada musik musiknya, dipotong, dibuat di TikTok dan lain-lain, kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile pada pejabat. Dibandingkan nanti akan menjadi amunisi baru yang digoreng oleh siapa pun," tuturnya.

Ia juga melarang kepala daerah ataupun keluarganya untuk flexing atau pamer harta kekayaan.

Baca Juga: Diberdayakan BRI, Usaha Pecel Ini Naik Kelas Jadi Kuliner Favorit Kota Batu

“Tolong ingatkan keluarga masing-masing terutama cara berpakaian, penggunaan cincin, jam tangan, perhiasan, kendaraan. Hati-hati, ini situasinya sangat tidak bagus, sensitif. Termasuk juga acara-acara pribadi, saya paham mungkin ada resepsi pernikahan, ulang tahun yang ingin dirayakan,” tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: media berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X