METRO SULTENG-Viral di media sosial di Kabupaten Poso rencana kegiatan madero massal yang akan digelar di lapangan Alun-Alun Kota Poso pada Sabtu (23/8) dalam rangka Satu Dekade Yamaha 2015-2025, mendapat penolakan.
Aksi penolakan sejumlah warga kota Poso dengan alasan tak sejalan dengan pandangannya. Ada yang juga beralasan Poso masih dalam situasi berduka pasca bencana gempa yang terjadi 17 Agustus lalu, yang menewaskan 2 orang dan melukai ratusan lainnya serta merusak ratusan gedung rumah, tempat ibadah dan sekolah.
Aksi penolakan dero massa di Kota Poso, pertama kali dilontarkan warga Poso Rizki Bin Adnan melalui akun resmi Facebook pribadinya. Dalam statusnyan Rizki menulis "Jangan coba2 kamurang bekeng dero di kota POSO eeee..Lean depe Cerita itu...
Jangan pernah menggali luka lama...Yang te paham deng itu urusan,,, te usah banyak bacot....
Kalo mo bekenk dero, bekenk jo jaoh2 disana, asal jangan coba2 bekenk di Kota Poso."
Postingan Rizki ini sontak mendapat tanggapan beragam, pro dan kontra dari warganet Poso.
Meski postingan Rizki bin Adnan itu telah ia hapus, namun beberapa warganet masih sempat screenshot postingan tersebut dan memposting kembali di akunnya.
Rizki mengaku menghapus status tersebut setelah panitia resmi membatalkan dero massal. Dalam postinganya, Jumat (22/8), Rizki menulis :
"Alhamdulillah Wallahu Akbar..... Panitia Acara Dero Massal Telah dibatalkan Oleh Panitia.....
Kami Ucapkan Terimakasih Kepada Pihak2 yang telah Berkoordinasi, hingga mendapatkan Solusi yang Kongkrit... Mari Bersama Kita Saling Menghargai dan Menjaga Kerukunan Yang Sudah Ada Dibumi Sintuwu Maroso ini,,,
I Love Indonesiaku ???????? i Love Bumi Sintuwu Maroso ...
Merdeka,,, Pakaroso..."
Ia juga menulis status : "Karena Postingan Awal Kami Sudah Direspon, maka Postingan Pertama Kami Hapus...
Demi Kabaikan Kita Bersama...
Te Bagus juga Kalo Cuma Baku Bantah Di Dunia Maya... Kong Cuma Abis2 Dstu jg yg Baku Bantah".
Warganet yang memposting kembali screenshot status Rizki adalah akun resmi facebook, warga Poso Halis Said, Sabtu (23/8) yang membubuhi status berikut ini :
Baca Juga: Warga Apresiasi Wali Kota Palu Hadianto Membatalkan Kenaikan PBB
API dalam SEKAM
Permintaan yg di sampaikan oleh beberapa orang (Islam) untuk tidak melakukan dero massal pada suatu kegiatan ditengah suasana was-was pasca gempa bumi tanggal 17 Agustus 2025 yg menimbulkan korban jiwa dan terus terjadi gempa susulan hingga saat ini
(Ada juga yg menyampaikan ancaman Ancaman).
