Kisah tersebut menyentuh hati banyak orang, Donasi pun mengalir deras dari pemertinah setempat, pejabat dan warga stetempat, Sayangnya, dugaan bantuan tersebut mulai muncul.
Banyak pihak mengatakan bahwa dana yang seharusnya untuk Galang justru disalahgunakan oleh orang terdekatnya sendiri.
Tangis Kedua Ingin Sekolah
Beberapa bulan berselang, Galang kembali viral. Kali ini, ia menangis karena tak bisa lagi bersekolah.
Ia terlihat mengenakan seragam usang dan sepatu yang telah robek. Isu yang berkembang menyebutkan bahwa Galang menjadi korban perundungan di sekolah, namun kabar itu dibantah pihak sekolah dan pemerintah desa.
Bahkan, pemerintah setempat justru aktif memberikan perhatian.
Namun, publik kembali dibuat miris setelah terungkap bahwa sebagian besar bantuan dari pemerintah, masyarakat, hingga tokoh nasional, tidak digunakan semestinya.
Dugaan kembali mengarah ke ayah Galang, yang disebut-sebut menggunakan bantuan untuk keperluan pribadi, termasuk bermain judi online di ponselnya.
Dari Air Mata Menuju Asa
Galang adalah satu dari banyak anak Indonesia yang hidup dalam kesenjangan. Meski demikian, ia tidak pernah berhenti bermimpi.
Ia bercita-cita menjadi seorang polisi, dan tetap semangat meski tinggal di rumah berdinding kayu, tanpa seorang ibu dan hanya tinggal bersama sang ayah yang lumpuh.
Galang dikenal sebagai siswa teladan, rajin dan selalu datang paling pagi ke SDN 2 Wakai. Kini, masyarakat berharap, di bawah pengasuhan baru, cita-cita Galang bisa diwujudkan.
Bantuan yang Mengalir, Disalahgunakan
Berbagai bantuan telah mengalir sejak kisah Galang viral.