ASN Wajib Hadir Tepat Waktu Pascalibur Panjang, Kenapa Sulit Menjadi Budaya

photo author
- Selasa, 8 April 2025 | 15:18 WIB
Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: Ist).
Dr. Hasanuddin Atjo. (Foto: Ist).

Terbangunnya karakter melayani dan bekerja secara team work, akan berdampak terhadap meningkatnya rasa tanggung jawab dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan yang pada umumnya masih dikeluhkan oleh masyarakat.

Mereka gelisah bila diantara mereka tidak bisa hadir tepat waktu, karena pelayanan tidak terselenggara maksimal. Bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi akan tuntutan perubahan itu, maka otomatis akan tersingkirkan.

Baca Juga: SCI Bicarakan Nasib Petambak Udang yang Mulai Terpuruk, Perlu Perhatian Berimbang dan Mencontoh Ekuador

Kedua, perubahan attitude yang juga menjadi persoalan mendasar sebagian ASN. Antara lain bagaimana bisa lebih amanah, lebih disiplin, komitmen dan konsisten. Ini bukan perkara mudah dan perlu proses dan perjuangan.

Ketiga, membangun mindset dan mengisi bagasi pikiran agar mampu melahirkan kebijakan yang implementatif, bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Mindset global dan mengisi bagasi pikiran dengan isu-isu tata kelola birokrasi modern, disesuaikan dengan karakter generasi milenial (gen X dan gen Z) menjadi bagian tidak kalah pentingnya.

Keempat, membangun skill tata kelola birokrasi yang pada saat ini telah berbasis digital. Ini menjadi satu keharusan dan persyaratan bagi ASN. Bahkan pada saat ini kerja pemerintah secara bertahap menerapkan kerja 3 hari di kantor dan 2 hari melalui WFA (Work From Anywhere) yang terlebih dahulu diberlakukan oleh privat sektor.

Bahkan prediksi dari Bill Gate seorang teknorat, investor dan penulis asal Amerika Serikat bahwa jumlah hari kerja dari pegawai pemerintah maupun swasta nantinya tinggal 2 hari berada di kantor dalam satu minggu. Selebihnya bekerja dari mana saja alias WFA.

Baca Juga: Anwar Hafid: RPJMD adalah Kitab Suci Pembangunan Daerah

Melakukan perubahan itu perlu proses dan kesabaran serta kemampuan memprediksi isu ke depan terkait tata kelola birokrasi seperti fenomena yang pada saat ini mengemuka antara lain akan berkurangnya jumlah hari kerja secara fisik hadir di kantor.

Peran pimpinan menjadi sangat strategis. Mereka harus bisa memberi teladan. Harus bisa tegas dalam memberi sanksi atas pelanggaran dan memberi penghargaan atas prestasi.

Dalam rekruitmen pegawai baru dan pengisian jabatan harus berorientasi kompetensi dan attutude. Praktek praktek pemberlakuan standar ganda untuk kepentingan tersebut sudah saatnya dikurangi agar bisa melahirkan ASN yang profesional.

Baca Juga: Industri Udang Masih Dihadang Penyakit, Mutu Benur dan Mutu Produk, Bisa Mencontoh Cara Ekuador

Terakhir untuk jangka panjang perubahan harus dimulai dari sistem pendidikan baik formal dan non formal . Format pada pendidikan PAUD, dasar dan menengah muatannya tentunya tidak semata pada knowledge maupun skill tetapi berimbang dengan aspek budi pekerti.

Selain itu ke depan format hadir tepat waktu bagi ASN dipandang tidak perlu lagi seperti pada saat ini harus keseluruhan hadir secara fisik. Regulasi WFA tentu menjadi salah satu pertimbangan format baru untuk mrmberi pelayanan publik oleh ASN.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Rekomendasi

Terkini

X