METRO SULTENG - Jeffisa Putra Amrullah menegaskan bahwa anggapan jika permasalahan listrik sepenuhnya menjadi tanggung jawab PLN, sementara pemerintah daerah hanya bertugas menyediakan lahan, adalah keliru.
Calon Bupati Morowali Utara (Morut) nomor urut 1 ini mengungkapkan, pernyataan yang menyebut pemerintah daerah tidak bisa terlibat dalam urusan listrik dan hanya PLN yang berwenang, merupakan upaya untuk menyesatkan masyarakat.
Jeffisa mencontohkan, semasa Bupati Morut (alm) Aptripel Tumimomor menjabat, Pemda mengalokasikan dana APBD sebesar Rp9 miliar untuk pengadaan jaringan listrik PLN. Mulai dari tiang hingga kabel untuk Soyo Jaya, yang seluruhnya menggunakan dana APBD dan bukan dari PLN.
“Jika memang urusan listrik bukan kewenangan pemerintah daerah, mengapa almarhum Bupati Aptripel Tumimomor bisa melakukannya?” ujar Jeffisa.
Ia menambahkan, hal serupa juga terjadi saat Anwar Hafid menjabat Bupati Morowali. Dimana pemerintah daerah turut berperan dalam penyelesaian masalah listrik. Hal ini membuktikan bahwa Pemda bisa terlibat dalam mencari solusi terkait listrik.
“Jangan sampai masyarakat dibohongi dengan narasi bahwa Pemda tidak berperan dalam penyelesaian masalah listrik di Morut,” tegas Jeffisa.
Lebih lanjut, kata dia, wilayah Bungku Utara dan Mamasalato tidak dilalui jaringan Sutet, sehingga hanya mengandalkan genset. Kebutuhan listrik di dua kecamatan tersebut hanya sebesar 1 megawatt.
“Jika masyarakat Bungku Utara dan Mamasalato memberikan kepercayaan kepada kami (Jeffisa-Ruben Hehi), kami akan pastikan genset baru tersedia di wilayah ini dan tidak ada lagi pemadaman listrik,” ujarnya tegas.
Baca Juga: Jeffisa-Ruben Tegaskan Biaya Pendidikan Anak-anak Morut hingga Kuliah akan Ditanggung Pemda
Menurut Jeffisa, selama berada di Bungku Utara, pemadaman listrik terjadi hampir setiap saat, baik pada sore hari, magrib, maupun tengah malam. Ini menimbulkan keresahan di masyarakat karena tidak ada solusi.
Pernyataan bahwa penyelesaian masalah listrik bukan wewenang Pemda Morut, dianggapnya sebagai “omong kosong”.
Ia juga mencontohkan bagaimana Pj Bupati Morowali, Rachmansyah, mampu menyelesaikan masalah listrik selama sembilan bulan masa jabatannya melalui pengadaan mesin genset.
“Walaupun nilainya besar, untuk kepentingan masyarakat, APBD sebesar Rp13 miliar atau bahkan Rp 100 miliar sekalipun harus dialokasikan. Seorang pemimpin harus berani mengambil kebijakan demi kesejahteraan rakyatnya. Jadi, jangan sampai masyarakat dibohongi seolah mereka tidak mengerti,” tegasnya.
Baca Juga: Oknum ASN di Morowali Utara Diduga Sudah Terang-terangan Mendukung Petahana