METRO SULTENG - Pemilik wisma (penginapan) di Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, terpaksa harus keluarkan dana pribadi sebesar Rp10 juta untuk memperbaiki drainase dan trotoar di depan tempat usahanya. Yang diperbaiki notabene proyek pemerintah daerah Kabupaten Morowali Utara (Morut) melalui Dinas PUPR.
Hj Susanti Rahim, pemilik wisma tersebut mengeluhkan mangkraknya pekerjaan drainase yang sudah sekitar 4 bulan terakhir, membuat usahanya kehilangan omzet. Karena pekerjaan drainase di depan tempat usahanya itu tidak becus.
Baca Juga: PT GNI Serahkan Bantuan Korban Banjir, Pemda Morut Beri Apresiasi
"Akhirnya saya perbaiki sendiri. Habis Rp10 juta. Bagaimana tidak diperbaiki, sudah 4 bulan kasian wisma-ku tidak ada tamu. Karena jalan yang mereka bongkar itu, akses menuju parkiran wisma. Siapa yang mau talangi pendapatan wisma-ku perbulan. Selama 4 bulan dibiarkan, sementara itu pekerjaan mereka tidak selesai," ujar Hj Santi dikutip dari Berita Morut, Selasa (30/4/2024).
Saat dikonfirmasi ke dinas terkait, dalam hal ini Dinas PUPR, keluhan itu akan ditindaklanjuti oleh Sekertaris Dinas PUPR Morut, Alamsyah.
"Siap, sebentar saya suruh kontraktornya hubungi ibu Santi," tulis Alamsyah via pesan whatsapp.
Proyek Pembangunan Drainase dan Trotoar dalam ibu kota Kolonodale, melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Kabupaten Morowali Utara.
Baca Juga: Pilkada Morowali Utara: Setelah PDIP dan PKB, Pasangan Delis-Djira Mendaftar di Gerindra
Pagu anggarannya sebesar Rp6,1 miliar. Disinyalir pekerjaannya tidak karuan dan menjadi sorotan warga bahkan dikritik legislator.
Proyek yang menggunakan APBD Morut tahun 2023 ini dikerjakan CV. DZ asal Makassar. Ditengarai sudah 2 (dua) kali di addendum, kontrak kerja dan kualitas pembangunannya jauh dari harapan warga.
Di sejumlah titik terdapat lobang yang menganga dapat membahayakan warga yang melintas baik pengendara maupun pejalan kaki, apalagi dilokasi tersebut minim penerangan dimalam hari.
Baca Juga: Tokk...! Pemprov Sulteng Melepas 282,74 Ha Lahan PT ANA di Morowali Utara
Warga menilai, pekerjaan itu tidak sesuai harapan. Kontraktor asal Makassar yang mendapatkan proyek miliaran, disinyalir cuma menggunakan orang suruhan atau pihak lain dalam pekerjaan, dibtengarai tidak menangani langsung proyek tersebut. (hen)