Puluhan Santri Demo Ketum PPP Suharso Monoarfa, Buntut Ujaran Kebencian 'Amplop Kiai'

photo author
- Senin, 29 Agustus 2022 | 17:21 WIB
Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa

METRO SULTENG-Massa yang mengatasnamakan aliansi santri di Banten menggelar demonstrasi. Mereka mendesak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa meminta maaf ke kiai. "Segera melakukan permohonan maaf ke kiai di nusantara karena terus terang mencederai dan melukai kiai-kiai di nusantara," kata Koordinator Aksi Haris Munandar kepada wartawan di Serang, Banten, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: Detik-detik Jelang Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Istri Siap Hadapi Sorotan Kamera

Demo tersebut dilakukan dengan mendatangi Kantor DPW PPP di Kota Serang. Mereka menyebut ucapan Suharso soal 'amlop kiai' merupakan bentuk ujaran kebencian.

Baca Juga: Daftar 9 Kepala Desa di Morowali Utara Yang Dilantik Bupati Delis Hari Ini

Segera dikejar UU ITE karena terjadi ujaran kebencian, kami dari aliansi santri Banten tetap akan menjadi garda depan menjaga marwah kiai di Banten," katanya.

"Selain meminta maaf harus ada proses di kepolisian," sambung Haris Munandar.

Baca Juga: PT CPM vs Pemilik Lahan, Pihak Perusahaan Persilakan Warga Melapor Jika Merasa Dirugikan

Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin mengatakan aspirasi dari massa aksi telah diterima dan akan disampaikan ke Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Dia berharap santri dan kiai di Banten melakukan klarifikasi lebih dulu.

Baca Juga: Amplop Kiai Ketum PPP Berbuntut Panjang, Yenny Wahid Sindir Suharso Monoarfa Tak Paham Budaya Ulama

"Karena saya pribadi belum tahu dan melihat video ketika ketika ada rapat pencegahan korupsi, kedua kalau tidak salah menyampaikan itu internal kader dididik pencegahan korupsi, hanya saja ada bahasa Ketum memang mengeluarkan bahasa 'amplop kiai'," ujarnya.

Politik mah kadang A bisa jadi Z, Z bisa jadi A," sambungnya.(Detik)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X