Hal yang sama diutarakan Dr. Hasanuddin Atjo. Salah satu pembicara yang sudah mengonfirmasi kehadirannya ini mengungkapkan, masih banyak hal yang perlu diperbaiki di Sulteng. Terutama soal angka kemiskinan yang masih tinggi.
Sulteng, menurut data BPS, saat ini masih berada dalam rangking ke-9 daerah termiskin di Indonesia (data BPS Maret 2022).
“Ada kejanggalan menurut saya. Padahal ini fenomena lama. Tapi sampai saat ini masih menjadi masalah di Sulteng," kata mantan Kepala Bappeda Sulteng.
Padahal, tingkat pertumbuhan ekonomi Sulteng cenderung meningkat, sekitar 14 % (tiga besar nasional). Tapi orang miskin juga masih banyak, lho kenapa begini?.
Baca Juga: Sebelum Digunakan ibadah, Unit Jibom Polda Sulteng Sterilisasi Gereja di Kota Palu
"Nah, inilah yang akan kita bedah dalam diskusi nanti. Ini sangat menarik,” jelas Hasanuddin Atjo yang juga Tenaga Ahli di Kemenko Marvest RI ini.
Sementara itu, Ketua PW Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) Sulteng, Dedi Irawan menilai ada masalah yang perlu diperbaiki dari proses awal ketika pencalonan kepala daerah.
Bagi Dedi, demokrasi di Sulteng saat ini, tak lebih dari sebuah momen dimana "orang kaya" bisa membiayai orang yang pandai, punya kapasitas dan dukungan politik, meskipun itu semu, untuk menjadi pemimpin.
Tapi dalam perjalanannya, kata Dedi, situasinya akan lebih membahayakan. Sebab para "sponsor" tadi dalam masa kampanye pilkada dulu, akan menagih dan meminta pengembalian atas apa yang mereka telah keluarkan.
Baca Juga: 7 Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia, Unhas Satu-Satunya di Bagian Timur, Ranking THE AUR 2022
Diskusi ini diyakini bakalan ramai dikunjungi dan ditonton masyarakat Sulteng. Sehingga untuk mentaktisi keterbatasan ruang di aplikasi zoom, pihak penyelenggara akan menyambungkan jalannya diskusi melalui video streaming YouTube dan Facebook dengan alamat: Forum Diskusi Pembangunan Sulteng.
Jangan lupa ya guys...!!! diskusi daring Forum Pembangunan Sulteng pada Jumat malam tanggal 30 Desember 2022. ***