politik

Putin Tebar Ancaman untuk Negara Barat

Rabu, 21 September 2022 | 18:19 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (foto: ist)

METRO SULTENG - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengirim pesan ke negara-negara Barat setelah bersumpah untuk menggunakan senjata nuklir jika wilayahnya berada di bawah ancaman.

Baca Juga: Kapolri Beberkan Alasan Putri Candrawathi Tidak Ditahan: Pertimbangan Subjektif

Selama pidato nasional yang mengumumkan mobilisasi parsial untuk kampanye militer negara itu di Ukraina, ia mengingatkan bahwa Rusia memiliki senjata pemusnah modern.

"Saya tidak menggertak," kata Vladimir Putin, dikutip dari Express pada Rabu, 21 September 2022.

Vladimir Putin menuduh negara-negara Barat terlibat dalam pemerasan nuklir terhadap Rusia, dan memperingatkan bahwa negaranya "memiliki banyak senjata untuk membalas" apa yang dianggapnya sebagai ancaman dari Barat.

Baca Juga: Video Viral Ketua RT Dorong Mobil Polisi Ternyata Bukan Polisi, Cek Faktanya!

"Jika integritas teritorial negara kita terancam, kita menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi rakyat kita. Ini bukan gertakan," ujarnya.

Dia mengatakan, telah menandatangani dekret tentang mobilisasi parsial, sebuah langkah yang secara signifikan meningkatkan konflik selama tujuh bulan di Ukraina.

Baca Juga: Istri Sedang Hamil, Adam Levine Diterpa Isu Selingkuh, Berikut Ini Profil Vokalis Band Maroon 5

Tujuannya adalah untuk "membebaskan" wilayah Donbas di Ukraina timur, mengklaim bahwa kebanyakan orang di wilayah yang berada di bawah kendali Rusia tidak ingin diperintah oleh Kyiv.

"Saya menekankan ini adalah mobilisasi parsial. Saya akan menekankan bahwa warga Rusia yang dipanggil sebagai bagian dari mobilisasi akan diberikan apresiasi seperti mereka yang bertugas di militer," tutur dia.

Baca Juga: Diselingkuhi Vokalis Maroon 5 Adam Levine, Berikut Profil Behati Prinsloo

Kita akan berbicara tentang langkah-langkah melindungi kedaulatan kita, dukungan terhadap kehendak dan keinginan warga negara kita untuk memutuskan kehendak mereka sendiri," lanjutnya menambahkan.

Dia menuduh negara-negara dari Barat berusaha "memblokir" kemerdekaan dan pembangunan apa pun.

"Untuk memaksakan kehendak mereka dengan cara brutal kepada orang lain. Tujuannya melemahkan dan menghancurkan, mereka secara terbuka mengatakan itu," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB