METRO SULTENG - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, mengajak seluruh kader dan pengurus Partai NasDem di Sulawesi Tengah untuk mendoakan Atha Mahmud dan Mohamad Hamdin. Semoga kedua mantan pengurus DPW NasDem Sulawesi Tengah tersebut, bisa lebih sukses dan berhasil di partai barunya.
Ahmad Ali sempat mengenang kebersamaan dengan keduanya. Atha dan Hamdin pernah sama-sama berjuang membesarkan NasDem di Sulawesi Tengah.
"Sebagai sahabat, kami tentunya sangat kehilangan. Tapi tanpa keduanya, partai ini tetap harus jalan dan stabil. Target harus tercapai," ujar Ahmad Ali di Jakarta dihubungi via telepon, Minggu (7/5/2023) siang.
Di Partai NasDem, Atha maupun Hamdin pernah dua kali nyaleg, tapi belum berhasil terpilih ke DPRD. Semoga di partai barunya (Partai Perindo) mereka berdua tidak gagal lagi. Karena di NasDem Sulawesi Tengah cukup ketat persaingan sesama kader.
"Semoga nyaleg yang ketiga kali di partai barunya, Atha maupun Hamdin sudah duduk di DPRD tahun depan. Karena di NasDem selalu gagal," ungkap mantan aktivis HMI ini.
Partai NasDem, lanjutnya, selalu mengedepankan politik gagasan. Kader dan pengurus harus menanamkan hal ini dalam semangat perjuangannya. Dan mereka yang sampai hari ini berada di NasDem, adalah yang meyakini cita-cita gagasannya akan kesampaian.
Baca Juga: Kader NasDem Hijrah ke Perindo, Aristan: Sudah Lama bukan Pengurus, Jangan Baper
Politik gagasan inilah yang selalu disampaikan Ahmad Ali dalam setiap pertemuan dengan kader NasDem. Termasuk kader yang ada di Sulawesi Tengah.
"Kedepankan gagasan. Bukan politik kebencian. Mari semaikan bibit-bibit gagasan kita untuk kemajuan daerah dan bangsa ini," ajak anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Disinggung soal kritikan Hamdin terhadap NasDem Sulawesi Tengah, Ahmad Ali menyatakan ucapan terima kasih. Apa yang disampaikan Hamdin tidak semuanya benar. Apalagi Hamdin berada dan menikmati kekuasaan itu.
"Hamdin sebenarnya menepuk air, tapi kecipratan ke wajahnya sendiri. Karena posisinya sebagai salah satu Tenaga Ahli (TA) Gubernur Sulawesi Tengah. Kurang tepat kalau kritikan utamanya ditujukan ke NasDem. Kritiknya lebih pas ke Gubernur-Wagub langsung," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Tengah ini.
Kritikan Hamdin tidak akan memengaruhi keberadaan NasDem di Sulawesi Tengah. Karena partai ini sudah menjadi milik masyarakat Sulawesi Tengah. Kerja-kerja NasDem untuk daerah ini bukan lagi sekadar cerita.
"Semoga restu masyarakat Sulawesi Tengah tetap kepada NasDem di 2024. Kami komitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mengabdi kepada daerah dan bangsa ini," pungkas Ahmad Ali.