METRO SULTENG - Bakal calon DPD RI dapil Sulteng, Andika Mayrizal Amir, dinilai masih minim etika politik. Sebab, keikutsertaan Andika dalam kontestasi politik 2024, justru memicu reaksi dari kontestan lain.
Seperti yang terjadi di Luwuk, Kabupaten Banggai, pada hari Selasa pagi (18/4/2023). Spanduk ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri milik anak Wagub Sulteng yang terpasang di pintu masuk Masjid Agung Luwuk, tampak menutupi spanduk milik anggota DPD RI incumbent, Abdul Rachman Thaha atau ART.
Baca Juga: ART Minta Polri hingga Kejagung Sikapi Transaksi Mencurigakan Rp 349 T
Padahal, spanduk ART lebih dulu terpasang di pagar itu. Tapi tiba-tiba spanduk Andika menutupi spanduk ART.
Tim ART langsung bereaksi keras begitu mengetahui hal ini. Sebagai politisi muda, Andika diimbau untuk belajar etika. Sehingga tidak melakukan hal-hal seperti itu.
"Kesannya seperti show force (unjuk kekuatan) di basisnya. Ini cara-cara yang kurang beretika. Tidak boleh begitu," kata Irwansyah, salah seorang tim ART di Luwuk.
Menurutnya, spanduk milik Andika dipasang pada malam hari (Senin malam). Sengaja dipasang malam hari supaya tidak terlihat orang lain saat mereka menutupi spanduk milik ART.
Baca Juga: Bertemu Kapolda Sulteng, Wagub: Kami Butuh Polisi!
Diketahui, Andika dan ART sama-sama bakal calon DPD-RI dapil Sulteng. Bedanya, Andika pendatang baru sedangkan ART berstatus incumbent.
"Kami akan selidiki, apa tujuan Andika dan timnya sehingga menutup spanduk kandidat kami. Semoga bukan karena kesengajaan. Kalau disengaja, ini bencana etika dalam berpolitik, " kritik Irwansyah.
Baca Juga: Lembaga Yang Mampu Kalahkan Investasi Bodong Dan Kemiskinan
Adab dan tahu etika dalam berpolitik, menurut Irwansyah sebisa mungkin dijunjung tinggi. Sehingga akan menjadi legacy bagi generasi berikutnya, terutama di Kabupaten Banggai dan sekitarnya.
"Seseorang yang berilmu, belum tentu memiliki adab dan etika yang baik. Tapi kalau kita beretika dan beradab, kita terlihat seperti seseorang yang memiliki ilmu. Diri kita juga mudah diterima dalam pergaulan," sindir Irwansyah.
Ia berharap Andika dan timnya melakukan permohonan maaf atas kejadian ini. Dan segera memperbaiki posisi spanduk yang saling tindih. Karena, ART dan tim merasa dipandang sebelah mata alias tidak dihargai.