METRO SULTENG– Hubungan kerja antara Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dan Walikota Palu, Hadianto Rasyid, sepertinya ada yang mengganjal. Hal ini berawal dari ketidakhadiran Hadianto dalam berbagai agenda resmi tingkat provinsi.
Puncaknya saat kegiatan forum strategis Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026 yang digelar Senin pagi (14/4/2025) di Kantor Bappeda Sulteng di Jalan Moh Yamin, Kota Palu.
Pembukaan RKPD pagi itu turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto. Gubernur Anwar Hafid sepertinya tak bisa lagi menahan kecewanya.
Baca Juga: Lebih dari 5 Juta Rekening Nasabah di Sulteng Sudah Dijamin LPS
Secara terbuka, Gubernur Sulteng itu menyuarakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Walikota Palu.
“Saya sudah berkali-kali rapat, saya tidak pernah lihat hadir Walikota dan tidak ada juga pemberitahuan,” tegas Anwar di hadapan para bupati se-Sulteng dan Forkopimda yang hadir.
"Kecuali Walikota Palu yang sampai hari ini saya tidak tahu di mana rimbanya," imbuh sang gubernur.
Ketidakhadiran Hadianto bukan kali pertama terjadi. Dari catatan media, sejumlah kegiatan provinsi tidak dihadiri Walikota Hadianto, termasuk HUT Provinsi Sulteng ke-61 di kantor Gubernur Jalan Sam Ratulangi Palu yang digelar secara meriah.
Kemudian kegiatan Festival Mandura di Kelurahan Kampung Baru Palu setelah lebaran Idul Fitri 1446 H, juga tidak dihadiri Walikota dan hanya diwakilkan kepada Wawali Imelda Liliana dan beberapa kegiatan provinsi lainnya. Juga haul Guru Tua ke-57, Walikota Palu juga tidak tampak.
Kondisi ini memicu spekulasi di tengah masyarakat. Banyak yang menduga, renggangnya hubungan Anwar dan Hadianto disebabkan oleh rivalitas yang mulai menghangat Pilgub 2030.
Hadianto disebut-sebut akan menjadi salah satu kandidat kuat yang siap menantang Anwar di arena Pilgub mendatang.
Tak hanya itu, ketegangan juga ditengarai akibat dinamika politik masa lalu antara Hadianto dan Wakil Gubernur Sulteng saat ini, dr. Reny Lamadjido.
Keduanya sempat berpasangan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Palu pada periode 2021–2025. Namun, jelang Pilkada 2024, jalan politik mereka berseberangan.