"Jangan nanti ada tamu kita dari luar daerah, tidak dia kenal Sigi. Karena Sigi masih begini-begini terus. Tidak maju-maju," kritiknya.
Bupati sebelumnya telah meninggalkan legasi untuk daerah. Sekarang, apa yang bisa dilanjutkan untuk kemajuan Sigi di masa mendatang.
"Salah satu indikator kemajuan suatu daerah adalah angka kemiskinan. Jika masalah ini dapat diselesaikan, maka persoalan lain seperti stunting, anak putus sekolah, dan ketergantungan terhadap bantuan sosial juga akan berkurang," ujar "Camat Koboy"- julukan Ilyas saat menjadi camat Sigi Biromaru ini.
"Dinas Sosial harus bekerja lebih serius. Berapa angka penurunan kemiskinan kita saat ini? Data yang valid diperlukan agar ketimpangan ekonomi bisa diatasi dan program ayah angkat serta anak angkat bisa diterapkan dengan baik," jelasnya.
Baca Juga: Polsek Petasia Berhasil Selesaikan Problem Solving Warga Yang Bertikai
Sebagai informasi, tahun 2024 persentase masyarakat miskin di Sigi sebesar 12,83 persen dengan total 31.470 jiwa. Sedangkan masyarakat dengan status miskin ekstrem di Sigi sebanyak 5.080 jiwa atau 2,07 persen.
Olehnya itu harap Ilyas, Musrenbang RKPD 2026 Sigi harus menjadi ruang partisipasi dalam merumuskan kebijakan yang benar-benar berdampak bagi kesejahteraan warga Sigi.
"Kita harus gregetan melihat Sigi agar tidak begini-begini saja. Harus ada perubahan nyata, bukan sekadar wacana," tandas politisi NasDem ini. (*)