METRO SULTENG- Hasil analisis tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Pilkada Sulteng) 2024 hanya mencapai 72,73 persen. Hal itu diungkapkan Ketua Harian Koalisi BerAmal, Hidayat Lamakarate, Selasa (03/12/24).
Ia mengungkapkan angka tersebut didasarkan pada data real count yang dihimpun oleh Direktorat Saksi pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (BerAmal).
“Data ini bersumber dari hasil penghitungan real count berbasis dokumen C Hasil Plano, C Hasil Salinan, dan D Hasil Salinan yang kami sandingkan dengan data C Hasil Web KPU. Tidak ada perbedaan data di antara keduanya,” ungkap Hidayat.
Baca Juga: KPU Pastikan Logistik dan Proses Pilkada di Morowali Tetap Berjalan Lancar dan Aman Pasca Kebakaran
Hidayat menjelaskan, angka partisipasi dihitung dari perbandingan jumlah pemilih di Sulawesi Tengah sebanyak 2.255.639 orang dengan total suara sah dan tidak sah yang berjumlah 1.640.465.
Dengan demikian, partisipasi masyarakat pada Pilkada Sulteng 2024 tercatat sebesar 72,73 persen.
Hidayat juga menyoroti perbedaan signifikan dengan tingkat partisipasi pada Pemilu Legislatif 2024, yang menurut Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Tengah, Nisbah, mencapai 81,48 persen.
Baca Juga: Orok Ditemukan Terapung di Sungai Morowali Utara, Kini di RSUD Kolonodale untuk Otopsi
Ia memaparkan sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan partisipasi, antara lain:
1. Kebijakan KPU yang mewajibkan pemilih membawa KTP elektronik sebagai syarat memilih.
2. Keterlambatan pengiriman surat panggilan (C6) kepada masyarakat.
3. Banyaknya pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tetapi tidak menerima surat panggilan.
4. Minimnya sosialisasi lokasi TPS, sehingga membingungkan pemilih.
5. Penolakan pemilih yang membawa surat panggilan tetapi tidak membawa KTP oleh petugas KPPS.