METRO SULTENG - Kerukunan Keluarga Timbagimpu dan Pue Baka, yang berlokasi di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, secara terbuka memberikan dukungan kepada calon petahana, Hadianto Rasyid, di Pilkada Palu 2024.
Dukungan ini disampaikan dalam kampanye terbatas yang digelar di Jalan Vatumorangga, Poboya, Kamis (10/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, warga menaruh harapan besar agar Hadianto dapat melanjutkan pembangunan di Kota Palu, terutama di Kelurahan Poboya.
Suardin, sebagai perwakilan Kerukunan Keluarga Timbagimpu dan Pue Baka, menuturkan bahwa organisasi ini telah eksis selama lebih dari dua dekade, dengan tujuan utama menjaga keharmonisan dan persaudaraan di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Jejak Gemilang 3 Tahun Kepemimpinan Hadianto Rasyid sebagai Wali Kota Palu
"Kami berharap Pak Hadianto dapat memprioritaskan sejumlah program penting, seperti padat karya, Program Keluarga Harapan (PKH), program sosial, hingga pengembangan sektor peternakan dan pertanian di Poboya," ujar Suardin.
Kata dia, meskipun Poboya dikenal sebagai daerah tambang, perhatian terhadap kebutuhan petani, khususnya terkait pupuk dan fasilitas penggilingan padi, tetap penting.
Suardin mengungkapkan, saat ini banyak petani di Poboya harus menggiling padi di daerah tetangga Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, karena keterbatasan fasilitas penggilingan di wilayah mereka.
Menanggapi hal tersebut, Hadianto Rasyid menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan, khususnya di sektor pertanian dan peternakan.
Calon petahana memastikan setiap kelurahan yang memiliki lahan potensial untuk peternakan akan mendapatkan bantuan fasilitas dari pemerintah kota.
Baca Juga: Warga Parigi Moutong di Palu Diminta Tidak Terprovokasi Terkait Sentilan Pantai Timur
"Saat masa jabatan kemarin, saya sudah mengarahkan para lurah untuk mengidentifikasi lahan yang bisa dimanfaatkan untuk peternakan dan penanaman pakan ternak. Kelurahan yang memiliki lahan akan menerima bantuan berupa hewan ternak dan fasilitas pakan dari pemkot," jelas Hadianto.
Namun, ia juga menekankan agar lahan yang tidak terdaftar sebagai aset pemerintah tidak dapat digunakan untuk proyek-proyek tersebut tanpa legalitas yang jelas, guna menghindari masalah di kemudian hari.
Selain itu, Hadianto juga membanggakan pencapaian Kota Palu yang berhasil meraih penghargaan Adipura, dan berharap prestasi tersebut dapat kembali diraih di masa mendatang. Ia menegaskan pentingnya melanjutkan program-program yang sudah ada untuk kemajuan kota.
"Kita sudah mencapai banyak kemajuan, tetapi masih banyak yang perlu dikerjakan. Pada periode lalu, saya hanya aktif sekitar 1,5 tahun karena terganggu pandemi COVID-19," ungkap Hadianto.