politik

Orang Miskin pun Bisa Jadi Gubernur Sulteng

Kamis, 1 Agustus 2024 | 23:02 WIB
Anwar Hafid, bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah. (Foto: Ist).

METRO SULTENG - Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, lahir pada 14 Agustus 1969 di Wosu, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Anwar Hafid berasal dari keluarga kurang mampu, tetapi sangat menghargai pentingnya pendidikan. Masa kecilnya tidaklah seindah kebanyakan anak-anak lain.

Kedua orang tuanya hanya hidup sederhana. Ayahnya, H. Abdul Hafid, adalah seorang guru di Alkhairaat sebelum diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada tahun 1980-an dengan jabatan terakhir sebagai sekretaris camat.

Dengan tujuh anak yang harus disekolahkan, lima laki-laki dan dua perempuan, orang tua Anwar Hafid bertekad keras untuk memberikan pendidikan tinggi kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Pantai Indah Salakan Jadi Saksi, Puluhan Ribu Massa Hadiri Deklarasi Anwar-Reny di Bangkep

Anwar Hafid yang merupakan anak kedua, sudah menunjukkan kecerdasannya sejak SD dengan selalu meraih peringkat pertama, sehingga orang tuanya sangat mendukung pendidikan sang anak.

Dalam setiap orasi politiknya, Anwar Hafid sering mengisahkan masa kecilnya yang penuh keterbatasan.

Sekitar 1970-an, ketika terjadi krisis pangan, ibunya harus membuat kapurung, makanan berbahan dasar sagu, yang kemudian dimodifikasi menjadi sinole, agar lebih sesuai dengan selera Anwar.

Berkat disiplin dari ayahnya, Anwar Hafid berhasil menyelesaikan pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah menamatkan kuliah, Anwar Hafid mulai bekerja. Karir Anwar Hafid dimulai dari bawah, sebagai Kepala Desa Bastem selama tujuh tahun, kemudian menjadi Sekretaris Camat dan Camat selama tujuh tahun di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Setelah itu menjadi Asisten Pemerintahan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: PKL Ketiban Rezeki di Deklarasi Anwar-Reny di Salakan

Pada 2007, Anwar Hafid kembali ke Morowali dan memenangkan pemilihan kepala daerah secara langsung, menjadi Bupati Morowali kedua (2007–2012) setelah mengalahkan Andi Muhammad.

Di periode kedua (2012–2018), ia kembali terpilih sebagai Bupati Morowali, mengalahkan politisi handal dan bermodal besar.

Selama masa pemerintahannya, Morowali mengalami kemajuan pesat dengan investasi besar yang menyerap tenaga kerja dari berbagai daerah, termasuk PT Bintang Delapan atau IMIP yang mengelola industri tambang nikel terbesar di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB