Gegap gempita politik pemilihan gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024 semakin riuh. Terutama di sudut-sudut keramaian. Tidak terkecuali di warung kopi. Siapa saja calon yang akan berlaga kini bisa ditebak. Apakah akan ada kejutan?
Laporan: Redaksi Metrosulteng
Musim EURO 2024 dan Copa America sudah bergulir. Laga sengit sepakbola di dua benua berbeda itu, sepertinya kurang sakti mandraguna menggeser bahan diskusi di warung kopi.
Isu politik Pilkada 2024 tetap bertengger di posisi atas. Setelah itu urusan bisnis. Lalu seputar bola dan tetek bengek lainnya.
Baca Juga: Gelombang Dukungan Menguat, Sudah 22 Kelompok Relawan Berikrar Menangkan Ahmad Ali di Pilgub Sulteng
Di Kota Palu, jangan tanya lagi. Ada beberapa warkop terkenal di ibukota provinsi Sulteng itu jika anda sesekali berkunjung kesana. Sebab sarapan pagi dan makan siangnya ada menu tambahan, yaitu 'menu politik'.
Konon, sebagian orang lebih memilih ke warkop daripada ke mall. Terutama barisan om-om dan anak muda yang memang gandrung politik. Sehari saja tidak nongol, rasanya tidak tahan. Benarkan?
Khusus topik calon Gubernur Sulteng 2024, masing-masing sudah punya jagoan. Ada yang mulai mendukung secara terang-terangan, tapi ada juga yang masih malu-malu kucing.
Alasannya macam-macam. Ada yang bilang belum deklarasi-lah, belum jelas partainya-lah, masih beberapa bulan lagi-lah, dan sebagainya.
Tapi yang jelas, siapa saja yang akan berlaga di Pilgub Sulteng, tidak meleset lagi dari lima nama ini. Ahmad Ali (AA), Anwar Hafid (AH), Rusdy Mastura (RM), Irwan Lapatta (IL), dan Hidayat Lamakarate (HL).
Indikatornya, bisa dilihat dalam dua bulan terakhir. Lima nama itu sudah mendaftar di beberapa partai politik pemilik kursi di DPRD Sulteng. Bahkan hampir semua telah mengembalikan formulir pendaftaran.
Baca Juga: Sumpah Setia Rusdy Mastura kepada Ma'mun Amir di Pilgub Sulteng 2024
Dari lima nama itu, Ahmad Ali yang terdepan. Partai koalisinya dipastikan hampir aman. Diprediksi melebihi 11 kursi batas parlemen thersold 20%.
Ahmad Ali yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri (AA-AKA) menggebrak kelaziman. Dia out off the box. Gerak cepat politiknya untuk mengamankan rekomendasi Partai Gerindra, tidak mudah terbaca oleh lawan.