politik

DPRD Sindir Pemda Morut soal Aktivitas Blasting PT ALJ, Safri: Lebih Memihak Perusahaan Ketimbang Masyarakat

Jumat, 10 November 2023 | 15:31 WIB
M Safri, Wakil Ketua II DPRD Morowali Utara.

METRO SULTENG- Peledakan perdana batu kapur oleh PT Afit Lintas Jaya (ALJ) di Kelurahan Bahontula, Kecamatan Petasia pada Rabu (8/11/2023) lalu, mendapatkan respons keras dari Wakil Ketua II DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri.

Safri dengan tegas menolak peledakan batu kapur tersebut, merujuk pada hasil RDP (rapat dengar pendapat) yang telah disepakati beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Blasting Perdana yang Dilakukan PT ALJ Nyaris Dibatalkan

Keputusan RDP melarang perusahaan melakukan aktivitas di wilayah tersebut, sebelum ada kepastian hukum atas hak tanah yang sedang dalam sengketa.

"Sudah jelas dari hasil RDP beberapa waktu lalu, sebelum ada kepastian hukum atas hak tanah, PT ALJ tidak boleh melakukan aktivitas apapun di lokasi yang sedang dalam sengketa tersebut," ujarnya.

Safri juga mengkritik sikap Pemda Morowali Utara, yang memberi izin kepada PT ALJ dengan terburu-buru. Ditambah lagi keberadaan Tim Terpadu yang direkomendasikan dalam RDP tidak bekerja hingga saat ini.

Bahkan, Safri menuduh Pemda lebih mendukung perusahaan daripada melindungi warganya.

"Sangat disayangkan hasil RDP kemarin sepertinya tidak diindahkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah daerah. Pemda seperti terburu-buru memberikan izin aktivitas kepada PT ALJ. Tim terpadu yang direkomendasikan untuk dibentuk juga tidak berfungsi, menunjukkan kurangnya keseriusan pemda dalam menyelesaikan masalah. Mereka cenderung lebih mendukung perusahaan daripada melindungi warganya. Di mana keadilan dalam hal ini?" ungkapnya.

Baca Juga: Blasting Perdana Galian C Batu Kapur PT ALJ Dimulakan

Ketua DPC PKB Morowali Utara ini juga mengkhawatirkan bahwa jika PT ALJ tetap beraktivitas, hal itu dapat memicu kemarahan masyarakat dan menimbulkan masalah lebih besar, terutama karena kegiatan blasting dianggap tidak ramah lingkungan.

"Kalau PT ALJ tetap beraktivitas, kami khawatir ini akan memicu kemarahan masyarakat karena kegiatan blasting ini menurut kami tidak ramah lingkungan. Bahkan tanpa blasting, aktivitas mereka sudah mengganggu. Masyarakat sudah merasakan dampak kerusakan alam yang diakibatkan oleh kegiatan PT ALJ," tandas Safri. ***

Tags

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB