METRO SULTENG-Salim Makaruru yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tojo Una-Una dan Sekretaris DPD PAN Touna yang maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Sulteng dapil 5 meliputi Kabupaten Poso dan Tojo Una Una, optimis bisa meraih kursi di Provinsi.
Untuk itu, Salim Makaruru terus memantapkan strategi-strategi yang digunakan untuk meraih simpati dan meraih dukungan, yakni dengan bekerja melayani masyarakat.
Baca Juga: Jamaah Haji Jalani Wukuf di Arafah, Ini Rangkaian Ibadah Selama Berada di Padang Arafah
"Insya Allah di tanggal 14 Februari 2024 nanti, agar supaya masyarakat tidak salah pilih, sesuai dengan hati nuraninya," ungkapnya.
Untuk strategi merebut hati pemilih, ia mengaku, itu bagian dari strategi yang tidak tidak bisa dibuka secara lugas apalagi di media, sebab nantinya bisa menjadi batu sandungan.
Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Kapolda Sulteng pimpin Ziarah di TMP dan Tabur Bunga di Teluk Palu
"Strategi itu ada di kita dan terus kita mantapkan, target jelas kita telah punya, saya juga sudah dua tahun yang lalu mengkampanyekan diri untuk maju di DPRD Provinsi Sulteng Dapil 5," ujarnya.
"Untuk nomor urut sudah berkomunikasi dengan teman-teman DPW Provinsi dengan nomor urut 4 dan sudah tersosialisasi di masyarakat," tandasnya.
Disetiap sela-sela rapat internal, ia menghimbau kepada teman-teman bakal calon dan pengurus dalam menghadapi pileg agar tidak saling menjatuhkan, baik lawan lawan politik apalagi di internal maupun eksternal.
Dalam bersosialisasi, harus memberikan edukasi kepada masyarakat, ketika kita tidak disuka ya, berarti memang betul tidak suka, jangan lagi karena tidak suka kita menjatuhkan yang lain.
Baca Juga: Satu Karyawan Meninggal, PT GNI Tanggapi Insiden Kecelakaan Kerja
"Apalagi, kita juga diwanti-wanti oleh pengurus DPP untuk melakukan kampanye atau sosialisasi dengan hal-hal yang bijak, tanpa ada melakukan intimidasi, provokasi dan lain-lain".
"Karena ini adalah momentum masyarakat untuk menentukan pilihannya, berpesta. Pesta demokrasi jadi tidak ada tekanan tidak ada intimidasi tapi masyarakat dipersilahkan untuk memilih sesuai dengan hati nurani masyarakat," tutupnya.***
