METRO SULTENG-Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, akan menggelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Duet BERANI (Bersama Anwar-Reny) berkomitmen untuk menjamin ketersediaan pupuk dan bibit melalui program Berani Panen Raya yang terintegrasi dengan program nasional.
Baca Juga: Prabowo di Temui Raja Charles III di Buckingham Palace Inggris
Reny Lamadjido dalam pemaparannya di hadapan ribuan warga Tibo, Kabupaten Donggala, putri mantan Gubernur Sulteng Abdul Aziz Lamadjido ini menyampaikan bahwa masyarakat, khususnya petani tidak perlu ragu soal bibit dan pupuk. Anwar-Reny akan menjamin ketersediaan pupuk dan bibit unggul bagi para petani.
“Tentang pupuk dan bibit itu akan kita siapkan saya kira itu sudah menjadi program nasional, program APBD tidak usah ragu,” kata Reny Lamadjido.
Baca Juga: Nubia Luncurkan Watch GT dengan Layar AMOLED 1,43″, Tencent Hunyuan AI, Peringkat IP68
Bagi para petani, duet BERANI memang sangat menjamin kesejahteraannya. Karena di masa depan, sektor pertanian akan menjadi tulang punggung pembangunan keberlanjutan di Sulawesi Tengah.
Dalam hal ini, Anwar-Reny menggagas program Berani Panen Raya. Program ini juga dimaksudkan untuk membangun Sulteng sebagai lumbung pangan nasional.
Pada kesempatan berbeda, Anwar Hafid menjelaskan, ada dua hal yang akan dilakukan untuk menciptakan lumbung pangan ini, kedua hal itu yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi berkaitan dengan persoalan sistem pengairan, pemberian pupuk, dan mekanisme pertanian.
Sementara untuk ekstensifikasi, Anwar Hafid akan fokus kepada percetakan sawah, sehingga bagi daerah yang masih berpotensi bagi lahan persawahan, maka Anwar Hafid akan membuka sawah-sawah baru.
Baca Juga: Ratusan Rakyat Touna Resmi Gabung Berani Gaspoll, Coblos No 2 Anwar-Reny
“Salah satu program di Berani Panen Raya itu adalah ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian,” kata Anwar Hafid.
Lebih jauh, Anwar Hafid menekankan bahwa ambisinya untuk menjadikan Sulteng sebagai lumbung pangan bukanlah semata-mata wacana. Ia memastikan program ini akan difokuskan pada pengembangan potensi pertanian, bukan industri logam atau sektor pertambangan lainnya.
Dengan janji Anwar-Reny yang konkret, banyak pihak optimis terhadap perubahan yang akan mereka bawa bagi petani dan masyarakat luas di Sulawesi Tengah.
Program ini dapat menjadi angin segar bagi petani dan sektor pertanian, dengan APBD sebagai sumber pendanaan yang siap mendukung kebutuhan vital pertanian.***
