Cek Fakta Debat Kandidat Ahmad Ali versus Rusdy Mastura: Ini Data Terbaru Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Sulteng

photo author
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 13:48 WIB
Paslon Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri (kiri) dan paslon Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako (kanan).
Paslon Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri (kiri) dan paslon Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako (kanan).

METRO SULTENG - Debat perdana calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) menampilkan keahlian para pasangan calon dalam memahami isu, data, serta solusi yang ditawarkan untuk pembangunan daerah.

Salah satu momen menarik terjadi ketika pasangan calon nomor urut 1, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, mengajukan pertanyaan kepada paslon nomor urut 3, Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako, terkait adanya anomali antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah.

Alih-alih memberikan solusi, Rusdy Mastura justru menolak pertanyaan tersebut dengan alasan data yang disampaikan salah.

"Pertumbuhan ekonomi Sulteng 10 persen, tapi kemiskinan kita tumbuh 11 persen. Seperti yang pernah disampaikan Pak Prabowo, ada paradoks di Sulawesi Tengah. Bagaimana menurut Bapak?" tanya Abdul Karim Al Jufri, calon wakil gubernur nomor urut 1, merujuk pada istilah dari buku Paradoks Indonesia karya Prabowo Subianto.

Baca Juga: Debat Perdana Pilgub Sulteng 2024, Koalisi Sangganipa Tekankan Debat Perlu Data

Pertanyaan ini kemudian ditegaskan oleh Ahmad Ali yang menyebutkan secara teori, peningkatan pertumbuhan ekonomi seharusnya diiringi dengan penurunan angka kemiskinan.

Menurut Ahmad Ali, anomali ini terjadi karena adanya kesalahan dalam pengelolaan pembangunan di Sulawesi Tengah.

"Bagaimana solusi agar pertumbuhan ekonomi inklusif dan bisa dirasakan seluruh masyarakat Sulteng?" lanjutnya.

Namun, Rusdy Mastura tidak memberikan jawaban konkret. Ia malah menegaskan data yang disampaikan oleh paslon nomor urut 1 tidak akurat.

Baca Juga: Klaim Dominasi Debat Pertama, Paslon BERAMAL Tampil Memukau

"Pertumbuhan ekonomi kita 11,71 persen. Jadi saya minta data yang lebih tepat supaya saya bisa jawab dengan lebih jelas. Kalau data salah, bagaimana saya bisa menjawabnya?" ujarnya.

Ahmad Ali pun kemudian menawarkan solusi agar pertumbuhan ekonomi Sulteng bisa lebih inklusif, dengan menyoroti sektor ekonomi kerakyatan seperti pertanian yang menjadi tumpuan bagi lebih dari 40 persen penduduk.

Menurutnya, paradoks ekonomi di Sulawesi Tengah ini terjadi karena ketergantungan pada satu sektor, yakni pertambangan, yang hanya dinikmati oleh sebagian kecil wilayah di provinsi tersebut.

CEK DATA

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Juli 2024, tingkat kemiskinan di Sulteng tercatat mencapai 11,77 persen pada Maret 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X