Oleh: Rudy Andi Mairi (Wartawan Metrosulteng)
Kita telah memasuki masa kampanye Pemilukada 2024, dimana ini adalah masa-masa riuhnya para kandidat dan relawannya mencari simpati rakyat untuk meraih kemenangan dalam memimpin daerah.
Pilkada sebagai pesta demokrasi kadang jadi arena perseteruan, yang meninggalkan kaidah-kaidah demokrasi, bahkan cenderung jadi arena saling caci maki. Padahal sejatinya demokrasi yang sehat adalah melahirkan ide-ide cemerlang untuk rakyat.
Pilkada adalah ruang pendidikan politik dan ruang adu gagasan dari para kandidat yang siap bertarung merebut kekuasaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Karena itulah, Pilkada sejatinya melahirkan pemimpin yang mampu menjalankan keseimbangan kekuasaan yang merupakan prinsip dalam pemerintahan demokrasi dalam mencegah dominasi kekuasaan oleh satu lembaga atas lembaga lainnya.
Pemimpin hasil Pilkada yang jujur adil tanpa intimidasi, sejatinya melahirkan pemimpin yang dapat menjadi keseimbangan kekuasaan yang sering disebut dengan istilah "Trias Politica", dimana kekuasaan menjadi tiga cabang, yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif, dimana setiap cabang memiliki otoriter yang saling melengkapi, serta secara mekanisme untuk mengontrol, mengawasi dan membatasi kekuasaan satu sama lain.
Prinsip ini dapat meningkatkan tranparansi, akuntabilitas, melindungi hak-hak individu, serta mencegah tindakan otoriter dengan memberikan ruang bagi berbagai suara dalam setiap pengambilan keputusan.
Ketidakseimbangan kekuasaan kerap terjadi akibat ketidaksetaraan politik dalam mencegah tindakan korupsi, serta dominasi oleh satu cabang kekuasaan atas cabang lainnya.
Arena pesta demokrasi dalam Pemilukada, bukan sekadar mencari kemenangan figur semata, namun mari kita mencari pemimpin dari hasil proses pesta demokrasi dalam Pilkada.
Pemimpin yang lahir dari suara dan kedaulatan rakyat, pemimpin yang lahir bukan atas pesanan oligarki, atau partai maupun kelompok tertentu.
Mari jadikan Pilkada jadi ruang kegembiraan bersama dalam pesta demokrasi, dan menciptakan Pilkada yang berkualitas dan bermutu untuk mencari pemimpin yang berintegritas dan berkomitmen menjalankan roda pemerintahan yang jujur, adil, dan amanah, tanpa dikelilingi kepentingan pribadi maupun kelompok. (*)