METRO SULTENG-Doa rakyat Sulawesi Tengah (Sulteng) kepada calon Gubernur Anwar Hafid dari hari ke hari semakin bertambah. Salah satu faktor utama yang membuat Anwar Hafid mendapatkan dukungan luas adalah ketokohannya yang kuat dan integritasnya dalam menjalankan nilai-nilai agama.
Tokoh Lembaga Adat Tawaeli, Muhammad Syukur Lembang mengatakan, Anwar Hafid memiliki pemahaman agama yang sangat baik. Syukur sangat-sangat percaya, Anwar Hafid adalah pemimpin yang tepat untuk membawa Sulawesi Tengah ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Dekat dengan Rakyat, Iksan Keliling Desa se-Morowali Demi Sambut Harapan Warga
“Apa lagi segi agamanya beliau, ketokohannya yang sangat baik, Insha Allah, Allah meridhoi beliau menjadi Gubernur,” ucap Syukur, Selasa (3/9/2024).
Sosok Anwar Hafid dikenal tidak hanya sebagai pemimpin yang cakap, tetapi juga sebagai pribadi yang taat beragama dan selalu mengedepankan nilai-nilai moral dalam setiap tindakannya. Hal ini semakin memperkuat keyakinan masyarakat bahwa Anwar Hafid adalah pilihan terbaik untuk memimpin Sulawesi Tengah.
Terlebih, Anwar Hafid bersama calon Wakil Gubernur Reny Lamadjido merancang program khusus untuk kehidupan spiritualitas masyarakat Sulawesi Tengah. Program tersebut kemudian dikenal dengan nama, Berani Berkah.
Berani Berkah dirancang untuk mempersatukan umat beragama di Sulteng. Tanpa terkecuali seluruh umat beragama harus berjamaah dalam melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing, menuju inisiatif Sulteng Berjamaah.
Faktor ketokohan yang kuat serta pemahaman agama yang begitu mendalam, Syukur menegaskan, Anwar Hafid adalah pemimpin serba bisa. Ketua Demokrat Sulteng ini memiliki seluruh kriteria seorang pemimpin.
“Memang apa lagi tidak ada sama dia, beliau ini bisa semuanya. Memang beliau ini harus, sudah pantas maju,” tegas Syukur.
Baca Juga: Reny Lamadjido Ajak Warga Bantaya Parigi Memilih Pemimpin Sesuai Hati Nurani
Bukan hanya sekedar ritual, lebih dari itu, berjamaah sama dengan bersatu. Karena hanya dengan berjamaah masyarakat terhindar dari perpecahan. Hal ini selaras dengan gaya kepemimpinan yang ditawarkan Anwar Hafid, memadukan nilai religius dan kearifan lokal sebagaimana yang ia tulis dalam disertasinya.
Model kepemimpinan kolaboratif sebagai terjemahan dari kata berjamaah. Artinya, pemerintah dan masyarakat bekerja sama, mewujudkan pemerintahan milik bersama menuju satu tujuan baik di masa depan.***