METRO SULTENG-Bupati, H. Amirudin Tamoreka bersama Wakil Bupati (Wabup) H. Furqanuddin Masulili mulai membangun titik-titik pemenangan di tingkat desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai. Tidak dilupakan bekas relawan Amanah (Amir Furqan Hebat) pada tahun 2021 lalu, yang dengan gigih dan kerja keras serta tanpa pamrih untuk memenangkan pasangan tersebut.
Saat ini relawan tersebut mulai menyamakan persepsi, dan menyatakan sikap kembali bekerja keras mulai dari dusun, desa dan keluran di Kecamatan Bunta, agar pasangan Amirudin-Furqanuddin meraih kembali kemengan pada Pilkada 2024 mendatang.
Baca Juga: Tim Hukum Ilham-Surya Dalami Fitnah Wahabi Oleh Bakal Calon Kandidat Tertentu di Pilkada Touna
Tokoh pemuda Kecamatan Bunta, Arief Rahman, pada Kamis (1/8/2024) ke media ini mengatakan, kini mereka sedang menimang nama tim pemenangan yang bakal disematkan nantinya, menjadi nama tim yang menarik di mata masyarakat dan diminati oleh orang banyak.
"Apakah masih nama Amanah itu dipakai atau ganti belum ada kesepakatan, walaupum demikian saat ini, masih sedang kami rapatkan bersama relawan untuk menyamakan persepsi," kata Arief.
Menurutnya, tim relawan yang dulunya terlibat langsung dalam suksesi Pilkada 2021, sampai saat ini masih tetap solid untuk meraih kemenangan. Mengingat tim ini, merupakan bentukan tokoh spritual almarhum Habib Husen Al Habsyi.
"Sebagai bekas murid jamaah zikir yang pernah dibina oleh Habib Husen, semuanya kami tetap istiqomah terhadap figur yang pernah didukungnya itu," terangnya.
Sebab kata Arif, pasangan itu masih sama seperti dulu jadi tidak ada perubahan arah politik dari semua sikap tim relawan.
Sementara, Nasrulah Mursalim mengatakan, dengan eksponen nama yang tren, Sahabat Milenial Amirudin Tamoreka (Smart) di Kecamatan Bunta, saat ini sedang dalam persiapan kembali merajut loyalis untuk kerja-kerja pemenangan pada Pilkada 2024 ini.
Menurut Nasrulah dan Arief, kerja mereka sangat berbeda dari sebelumnya. Saat ini sistem kerja relawan, lebih senyap dan terukur dengan cara berpolitik riang dan gembira tanpa ada hasut-menghasut serta sikut menyikut.
"Kami memang relawan, sehingga kerja- kerja kami lebih senyap. Walau demikian kami tetap sejalan dengan tim yang lain, atau pun dari kelompok bentukan partai pengusung," imbuh Nasrullah.
Arief mengaku, saat ini relawan tidak mendapat tantangan yang siknifikan. Walaupun ada isu-isu yang akan dimainkan pihak lain, untuk melemahkan pasangan putra daerah tersebut, nilai mereka tidak argumentatif dan tidak mempengaruhi.
"Dugaan Isu-isu yang menyudutkan itu, masih dalam bentuk bahasa sakit hati atau sering disebut barisan sakit hati. Istilahnya tidak argumentatif," tandas Arif.***/PRM
