METRO SULTENG- Rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng diwarnai adanya dugaan kecurangan penggelembungan suara Caleg Partai Gerindra saat penghitungan pada suara Rabu malam (28/2/24).
Dugaan pengelembungan suara ini diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Pertimbangan Daerah Partai Nasdem Kabupaten Morowali Taslim. Mantan orang nomer satu di bumi tepeasa maroso itu menjelaskan, ditemukan ketidaksesuaian isi kotak suara dengan catatan yang dimiliki oleh pihak Partai Gerindra.
Baca Juga: Inilah Caleg DPRD Banggai Dapil 2 yang Diprediksi Lolos Pileg 2024, Ada 10 Nama Wajah Lama dan Baru
"Saat upaya mencocokkan data, dengan membuka kotak suara maka ditemukan ketidak sesuaian antara isi kotak suara dengan jumlah suara pada catatan teman-teman dari Partai Gerindra, dimana ada penambahan jumlah suara, sementara itu dari Partai Nasdem dan Panwas itu sesuai catatannya dengan isi kotak suara," jelas Taslim membeberkan ke awak media, Jumat (1/3/24).
"Seperti, dalam kotak suara satu suara tapi kok bisa jadi 12 suara, pokoknya bervariasi lah dan ini cuman satu Partai yang ditemukan begitu, kami keberatan Partai lain keberatan loh, kita pasti dirugikan," lanjutnya.
Jumlah data suara yang tidak sesuai itu lantas menimbulkan pertanyaan, khususnya datang dari mantan Bupati Morowali Taslim yang mencium masifnya dugaan kecurangan.
"Partai Gerindra itu mendapatkan data darimana, apakah ada upaya mereka untuk melakukan penggelembungan suara karena ini tidak terjadi di satu kotak suara, dari sekian kotak suara yang dibuka ternyata semua terjadi penggelembungan," ujarnya kembali.
Taslim meminta agar Panwas atau pihak penyelenggara Pemilu 2024 untuk menindak lanjuti persoalan tersebut, mencari tahu siapa pelaku dibalik penggelembungan suara Partai Gerindra.
"Saya selaku DPD Partai Nasdem, kami memohon kepada panwas, kepada penyelenggara untuk kemudian persoalan ini tidak terhenti sampai disini, ini diproses lanjut untuk mencari tahu siapa pelakunya yang berani-berani merubah data ini, mudah-mudahan tidak ada keterlibatan dari pihak lain, mungkin ini dilakukan oleh oknumnya Partai Gerindra," pinta Taslim.
Pihaknya sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, telah mencoreng pesta demokrasi yang jujur dan adil.
Pihak Panwaslu harus tegas menyikapi persoalan ini jangan cuman sampai di pleno.***