Pada putaran kedua, mengsimulasikan dua pasangan dengan suara terbanyak, yaitu pasangan Ganjar Pranowo Mahfud MD dengan Prabowo Subianto Erick Thohir atau pasangan Ganjar Pranowo Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.
Merujuk hasil survey dari Ipsos Public Affairs, pasangan duet Prabowo Erick Thohir memiliki daya dongkrak elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.
“Wacana duet Prabowo-Erick Thohir, dalam simulasi survei kami Ipsos Public Affairs, sejatinya memiliki daya ungkit elektabilitas yang lebih baik,”ujar pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam.
Hal ini mengkonfirmasi temuan survei 1 – 10 Oktober yang menempatkan Menteri BUMN tersebut pada posisi calon wakil presiden paling potensial diatas Gibran Rakabuming Raka yang hanya berada di posisi kelima.
“Jika merujuk data yang ada, pada simulasi dua pasangan calon, Ganjar Pranowo Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming, ditemukan bahwa publik lebih memilih pasangan Ganjar- Mahfud, 48,72% dengan jarak suara yang cukup signifikan dengan pasangan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka 41,67%,”katanya.
“Namun, kita juga tidak dapat mengesampingkan modal politik yang dimiliki oleh Gibran Rakabuming, yang masih berpotensi untuk memenangkan Pemilu di putaran kedua berpasangan dengan Prabowo,” ujarnya.
Dengan semakin dekat hari penutupan, Prabowo Subianto harus mengambil sikap politik untuk memilih pasangan cawapres.
Hal ini untuk memudahkan pasangan ketiga capres /cawapres ini untuk berkonsentrasi menyusun strategi pemenangan.
“Ketepatan Prabowo dalam memilih cawapres akan menentukan potensi kemenangan untuk berhadapan dengan Ganjar Pranowo Mahfud MD di putaran kedua”, tutupnya.
Jika memang betul akan diduetkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Maka dengan kesimpulannya Prabowo Gibran akan kalah dari Ganjar Mahfud MD dua putaran.***