Tentang Rezeki Dalam Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW Yang Selama Ini Belum Dipahami Masyarakat Awam

photo author
- Selasa, 7 Februari 2023 | 05:10 WIB
Foto Istimewa /Burung mahluk Tuhan yang telah diatur rezekinya
Foto Istimewa /Burung mahluk Tuhan yang telah diatur rezekinya

“Tempat tinggal” bahwa ia adalah Rahim.
وَمُسْتَوْدَعَهَا

“Dan tempat penyimpanannya,” yakni dalam tulang sulbi (tulang punggung) seperti yang terdapat pada binatang.

Memperoleh Rezeki dengan Baik
Setelah memahami konsep rezeki, lalu bagaimana kita memperolehnya dengan baik serta menghilangkan kekhawatiran? Berikut 5 hal penting yang memandu manusia untuk mencari rezeki yang baik:

1. Bekerja Untuk Allah

Selama hidup di dunia kita wajib bekerja sebagai ikhtiar kita untuk menggapai rezeki dan penghidupan. Tidak boleh menggantungkan nasib dengan berpangku tangan dan mengharap-harap pemberian orang lain. Seperti dalam Sabda Rasulullah SAW yang artinya:

Baca Juga: Isra Miraj 2023 Jatuh Pada Sabtu 18 Februari, Menjadi Libur Nasional, Ini Makna Isra Miraj

“Sesungguhnya seseorang tidak akan mendapatkan makanan yang lebih baik dari pada yang didapatnya dari hasil kerjanya sendiri. Sesungguhnya nabi Allah Daud a.s makan dari hasil kerja tangannya sendiri”.[HR.Bukhari]

Rasulullah SAW, menegaskan pentingnya mencari penghidupan sendiri dengan bekerja, juga menekankan bahwa para nabi bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, apalagi kita sebagai manusia biasa ketika ingin memperoleh sesuatu harus bekerja.

2. Bukanlah Pekerjaan Yang Menjadi Penentu Rezeki

Pekerjaan hanya ikhtiar manusiawi yang bisa kita lakukan sebelum bertawakal kepada Allah SWT. Maka, kita harus berniat melakukan pekerjaan itu untuk Allah. Kelak Allah akan memberikan rezeki yang jauh lebih baik dari ekspektasi kita ketika bekerja.

Seperti terdapat QS Adz- Dzariyat ayat 58 yang artinya: “Sungguh Allah, dialah pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh”.

Bila kita menyadari bahwa rezeki datangnya dari Allah Swt, bukan dari pekerjaan tangan kita, maka apapun yang kita peroleh itu akan menjadi kebaikan. Sebab jika kita tau semuanya merupakan karunia dari Allah, kita akan memiliki rasa syukur di hati.

Seperti yang di jelaskan oleh Nabi Sulaiman a.s mengenai kekuasaanya, “Inilah karunia rabbku, untuk menguji apakah aku bersyukur atau ingkar”.

3. Memperhatikan Halal dan Haram

Tidak mungkin Allah memberikan karunia-Nya yang penuh berkah kepada orang-orang yang meniti jalan haram. Rasulullah saw bersabda: “Wahai manusia! Orang yang paling kaya bukanlah orang yang punya banyak harta, melainkan orang yang kaya hati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X