pendidikan

Khutbah Jumat 7 November 2025 Tema Semua Harta yang Kita Peroleh di Dunia akan Dihisab di Akherat Nanti

Rabu, 5 November 2025 | 17:46 WIB
Materi khutbah jumat harta dunia (Foto: Ist)

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ Artinya: Kemudian, kamu pasti akan ditanya pada hari itu perihal kenikmatan (yang mewah di dunia) (at-Taktsur [102]: 8).

Dan khusus untuk urusan harta, pertanyaannya ada dua: yaitu dari mana harta itu diperoleh dan untuk apa harta itu dipergunakan. Perlu diketahui, menjawab pertanyaan Allah tidak seperti menjawab pertanyaan manusia sewaktu di dunia.

Di dunia kita masih bisa berkelit, sementara di akhirat seluruh anggota tubuh kita akan bicara dan bersaksi akan perbuatan masing-masing. Demikian seperti yang ditegaskan Allah dalam Al-Quran:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلى أَفْواهِهِمْ وَتُكَلِّمُنا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِما كانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya: Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan (QS Yasin [36]: 65).

Oleh sebab itu, selaku umat yang beriman, jangan pernah berhenti memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari esok, yakni hari akhirat. Jangan sampai menyesal di kemudian hari. Sudahkah kita taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya?

Sudahkah kita tafakur bagaimana mempertanggungjawabkan semua nikmat yang dikaruniakan-Nya? Apakah kita benar-benar ingin selamat dari siksa-Nya? Mari persiapkan dari sekarang.

Jangan tunggu esok atau lusa. Sebab akhir hayat kita tidak ada yang tahu. Jangan pernah menunda tobat, jangan pernah menunda waktu untuk memperbaiki diri. Sebelum terlambat, lakukan sekarang. Selagi sehat, kerjakan sekarang. Selagi muda, perbuat dari sekarang. Mari kita simak lagi dengan seksama firman Allah

: يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) (QS. al-Hasyr [59]: 18). Maka, berhati-hatilah dalam setiap gerak gerik dan perbuatan kita. Sebab, semuanya akan terekam dalam catatan Alah.

Semua nikmat-Nya manfaatkanlah sebaik-baiknya di jalan yang diridhai-Nya. Berhati-hati pula dalam mencari dan mengusahakan nikmat tersebut. Karena sidang Allah pasti nyata. Di sana kita tidak mungkin berdusta dan menyembunyikannya. Ingat, harta kita yang halalnya akan dihisab dan yang haramnya akan disiksa.

Pantas Nabi Sulaiman as terlambat masuk surga gara-gara menghadapi persidangan harta yang dimilikinya. Padahal harta Nabi Sulaiman, diperoleh dari jalan halal dan dipakai di jalan yang diridai Allah.

Bagaimana dengan kita yang terkadang ceroboh dalam mencari harta: entah halal atau haram. Setelah didapatkan, kita lupa mensyukurinya. Kemudian, saat menggunakannya, entah di jalan yang diridhai Allah atau tidak? Simpulannya, kita jangan terlena mengejar dunia hingga melupakan syukur dan pertanggungjawabannya di akhirat. Ikuti aturan Allah jika kita ingin selamat dan meraih kebahagiaan dunia-akhirat.

Manfaatkan nikmat sesuai dengan keinginan yang memberi nikmat. Jangan kita gunakan harta itu di jalan yang dapat mengundang murka-Nya. Sebab itu pula yang akan memperberat persidangan kita di akhirat.

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayah demi menjalani kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah. Amin ya rabbal alamin.

Halaman:

Tags

Terkini