pendidikan

Khutbah Jumat Terbaik Tema Pentingnya Mendirikan Shalat Jamaah

Kamis, 17 April 2025 | 08:56 WIB
Shalat berjemaah

Diriwayatkan dari sahabat Buroidah:

عن النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ: "بشِّروا المَشَائِينَ في الظُّلَمِ إِلى المسَاجِدِ بِالنور التَّامِّ يَوْمَ القِيامَةِ" رواه أبُو داود والترمذي

Artinya, "Nabi bersabda, “Berikanlah kabar gembira kepada orang yang banyak berjalan di malam gelap gulita menuju masjid, bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.” Kala itu memang belum ditemukan penerangan listrik. Ditambah cuaca gurun yang sangat dingin setelah tenggelamnya matahari.

Rasulullah menyatakan, andai saja seseorang tahu betapa besar pahala jamaah subuh, pastilah orang itu rela mendatanginya, walaupun merangkak/ngesot.
Walaupun tidak ada yang menuntun.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Rasulullah juga menyatakan ada dua shalat yang berat dilakukan oleh orang munafik. Orang yang mengaku iman, namun menyimpan kebencian terhadap Islam dalam hatinya. Keislamannya hanya kedok belaka.

Memang di zaman Rasulullah, banyak orang cari aman dengan memeluk agama Islam. Mereka hakikatnya membenci Islam. Bagai musuh dalam selimut, umpama musang berbulu ayam, ibarat serigala berbulu domba. Mereka ini amat berat hadir saat jamaah Isya' dan subuh. Dua shalat ini dapat dijadikan indikator keteguhan keimanan seseorang.

وعنهُ قَالَ: قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: "لَيْسَ صَلاةٌ أَثْقَلَ عَلَى المُنَافِقينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهما لأَتَوْهُما وَلَوْ حبْوًا" متفقٌ عَلَيهِ

Alkisah, Sahabat Abdullah bin Ummi Maktum, sahabat nabi yang buta, pernah isti'dzan, meminta izin pada Rasulullah untuk tidak mendatangi shalat jamaah. Ia shalat di rumahnya saja. Ia beralasan tidak ada yang menuntunnya. Terlebih kala itu banyak hewan berbahaya dan rintangan di jalan menuju masjid.

Namun saat sahabat yang menjadi penyebab turunnya surat Abasa ini akan pamit, Rasulullah menanyakan apakah Ia masih mendengar seruan adzan. Sahabat Ibnu Ummi Maktum menjawab, ia masih mendengar adzan. Rasulullah lalu berkata, "kalau begitu, tetaplah kau mendatangi jamaah shalat."

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Rasulullah sangat gelisah terhadap orang Islam yang enggan shalat jamaah di masjid. Hingga Rasulullah pernah berandai, andaikan aku serahkan tugas menjadi imam shalat pada seseorang lalu aku kelilingi rumah orang yang tidak shalat jamaah. Lalu aku bakar rumahnya.

Redaksi haditsnya sebagai
berikut :

وعن أبي هريرةَ رضي اللَّه عنهُ أَنَّ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ: "وَالَّذِي نَفْسِي بِيدِهِ لَقَدْ هَمَمْت أَن آمُرَ بحَطَبٍ فَيُحْتَطَب، ثُمَّ آمُرَ بالصَّلاةِ فَيُؤذَّنَ لَهَا، ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيُؤمَّ النَّاسَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلى رِجَالٍ فأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهمْ" متفقٌ عَلَيهِ


Hadits ini tidak untuk dimaknai mentah-mentah. Hadits ibarat ancaman Rasulullah, bagi mereka yang menyepelekan shalat jamaah. Dan wujud ekspresi kekecewaan Rasulullah terhadap mereka. Generasi Salafus Shalih tercatat tidak pernah meninggalkan shalat jamaah.

Halaman:

Tags

Terkini