pendidikan

Khutbah Jumat Tema 6 Persiapan Diri Menghadapi 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Rabu, 19 Maret 2025 | 17:48 WIB
Sholat [Ilustrasi]

كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانَ عَشرَةَ أيَّامٍ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِيْ قُبِضَ فِيْهِ اِعْتَكَفَ عِشْرِيْنَ يَوْمًا

“Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu beri’tikaf pada sepuluh hari tetrakhir bulan Ramadhan. Kecuali bertepatan pada tahun kewafatannya, Nabi beri’tikaf selama dua puluh hari” (HR Al-Bukhari)

Ma’aasyiral Muslimiin jamaah shalat Jumat rahimakumullaah

Agenda utama Keempat adalah membersihkan badan

Salah satu anjuran ketika kita hendak beribadah adalah membersihkan tubuh dan memakai wewangian. Demikian juga saat malam sepuluh terakhir Ramadhan, kita dianjurkan untuk melakukan ini.

Tentu dengan badan yang segar dan wangi akan lebih membuat kita lebih semangat dan khusyuk beribadah. Dalam hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu anha disebutkan,

كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ رَمَضَانُ قَامَ وَنَامَ فَإِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ الْمِئْزَرَ وَاجْتَنَبَ النِّسَاءَ وَاغْتَسَلَ بَيْنَ الْأَذَانَيْنِ وَجَعَلَ الْعِشَاءَ سَحُوْرًا

“Ketika memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun malam (untuk beribadah) dan juga menggunakannya untuk tidur. Begitu masuk sepuluh hari terakhir, beliau kencangkan sarung, menjauhi istri-istrinya (untuk beribadah), mandi antara dua adzan (dua waktu shalat magrib dan isya)” (RH Ibnu Abi ‘Ashim)

Mandi yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana disebutkan pada hadits ini menunjukkan bahwa kita dianjurkan dalam kondisi fresh, wangi, dan semangat untuk menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan sehingga bisa lebih maksimal hidupkan momen mulia ini.

Berikutnya, agenda Kelima, adalah bersungguh-sungguh untuk meraih Lailatul Qadar

Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan merupakan momen paling potensial terjadinya peristiwa Lailatul Qadar. Beribadah pada malam Lailatul Qadar mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kita dianjurkan untuk bersungguh-sungguh meraih malam yang lebih utama dibanding seribu bulan ini.

Caranya tentu dengan memperbanyak ibadah pada malam harinya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, agar kita bersungguh sungguh mengejar dan mencari Lailatul Qadar:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Halaman:

Tags

Terkini