Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
(لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ ، فَتَكُونُ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ ، وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ ، وَتَكُونُ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ ، وَيَكُونُ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ ، وَتَكُونُ السَّاعَةُ كَالضَّرَمَةِ بِالنَّارِ)).
“Hari Kiamat tidak akan datang hingga zaman menjadi berdekatan. Satu tahun seperti satu bulan. Satu bulan seperti satu Jum’at. Satu Jum’at seperti satu hari. Satu hari seperti satu jam. Dan satu jam seperti cepatnya kertas terbakar” (Sunan At-Tirmidzi)
Ma’aasyiral Muslimiin jamaah shalat Jumat rahimakumullaah
Menjelang 10 akhir Ramadhan tentu kita ingin menjalaninya dengan serangkaian amalan di dalamnya. Kita menginginkan momen agung ini bisa dilalui dengan semaksimal mungkin.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri diriwayatkan menjadikan 10 hari terakhir ini untuk lebih maksimal dalam beribadah. Dalam hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan:
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
“Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam yang lain” (HR Muslim)
Ma’aasyiral Muslimiin jamaah shalat Jumat rahimakumullaah
Ada beberapa agenda yang dapat kita programkan menjelang sepuluh akhir Ramadhan ini, agar kemuliaan bulan Ramadhan dapat kita raih. Diantaranya:
Pertama, lebih giat Qiyamullail
Salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan pada sepuluh terakhir di bulan Ramadhan adalah lebih giat lagi dalam beribadah di malam hari.
Artinya, pada setiap malam di bulan suci ini kita dianjurkan menghidupkan malam dengan beribadah. Tapi, begitu masuk sepuluh hari terakhir, kita dianjurkan untuk lebih bersungguh-sungguh.
Dalam satu hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah disampaikan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ الْعِشْرِينَ بِصَلَاةٍ وصَوْمٍ وَنَوْمٍ، فَإِذَا كَانَ الْعَشْرُ شَمَّرَ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ