“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama (di bulan Ramadhan), Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa, dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (menjauhi istri-istrinya)” (HR Ahmad)
Ungkapan ‘mengencangkan sarung’ pada hadits ini adalah bahasa kiasan yang menunjukkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengurangi tidur (menjauhi istri) pada malam 10 hari terakhir Ramadhan demi untuk lebih banyak beribadah.
Kaum muslimin jama’ah Jumat rahimakumullah
Agenda Kedua, mengajak keluarga dan orang lain Qiyamullail
Tidak saja dengan menggiatkan diri beribadah, kita juga dianjurkan mengajak orang lain untuk bersama menghidupkan malam 10 hari terakhir Ramadhan.
Dalam konteks keluarga, suami bisa membangunkan istrinya. Dalam konteks yang lebih luas, seorang ustadz atau kiai bisa mengkoordinir jamaahnya untuk bersama hidupkan malam mulia ini.
Hal ini sebagaimana hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah berikut:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Jika telah datang 10 hari yang terakhir (di bulan Ramadhan), Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya (dengan beribadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah)” (HR Bukhari dan Muslim)
Agenda Ketiga, melakukan I’tikaf
Itikaf merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan pada momen ini. Caranya adalah berdiam diri di dalam masjid dan menyibukkan diri dengan beribadah seperti shalat sunnah, berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah berikut, bahwa:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ
“Dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata, ‘Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beri’tikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan,