pendidikan

Khutbah Jumat 20 Desember 2024 Tema Keutamaan Shalat Awal Waktu Secara Berjamaah dan Memakmurkan Masjid

Kamis, 19 Desember 2024 | 05:08 WIB

Artinya, “Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah,” (QS. At-Taubah [9]: 18).

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah Terakhir, kita memelihara shalat dari aspek cara pelaksanaannya, yaitu dengan cara berjamaah atau bersama-sama.

Shalat berjamaah bisa saja ditunaikan di rumah, namun alangkah lebih utamanya dikerjakan di masjid juga berjamaah. Cukup masyhur hadits yang mengungkap keutamaannya, antara lain hadits yang menyebutkan:

‌صَلَاةُ ‌الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

Artinya, “Shalat berjamaah mengungguli shalat menyendiri dengan 27 derajat,” (HR. Malik).

Betapa istimewanya shalat yang kita tunaikan dengan berjamaah apalagi kita menunaikannya di masjid. Sampai-sampai keutamannya 27 kali lipat.

Lebih istimewa lagi jika shalat berjamaah itu dilakukan secara istiqamah dan terus-menerus, di mana pahalanya menandingi ibadah haji dan dijanjikan akan terbebas dari siksa api neraka, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

مَنْ ‌مَشَى إِلَى صَلَاةٍ ‌مَكْتُوبَةٍ وَهُوَ مُتَطَهِّرٌ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ

Artinya, “Siapa saja yang berangkat shalat fardhu dalam keadaan suci, maka baginya bagaikan pahala orang berhaji yang sedang ihram,” (HR. Abu Dawud).

مَنْ لَمْ تَفُتْهُ الرَّكْعَةُ الْأُولَى مِنَ الصلَاةِ ‌أَرْبَعِينَ ‌يَوْمًا، كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ

Artinya, “Siapa saja yang tidak ketinggalan rakaat pertama pada shalat (berjamaah), maka dituliskan baginya dua kebebasan: pertama kebebasan dari siksa neraka, kedua kebebasan dari sifat munafik,” (HR. Abdur Razzaq).

Itulah keutamaan shalat berjamaah dalam konteks memelihara shalat secara umum. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya, baik secara kesuluruhan shalat maupun shalat-shalat tertentu, seperti shalat berjamaah magrib sama seperti menghidupkan sepertiga malam, shalat isya berjamaah sama seperti menghidupkan separuh malam, sedangkan shalat subuh berjamaah sama seperti menghidupkan seluruh malam.

Namun, dalam kondisi yang tidak memungkinkan, maka sekurang-kurangnya kita mengutamakan shalat berjamaah subuh, selain shalat subuh merupakan shalat yang paling berat dilaksanakan dan keutamaannya sama seperti menghidupkan malam. Semoga kita dan keturunan kita tergolong orang-orang yang istiqamah dalam menunaikan dan memelihara shalat.

رَبِّ ‌اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنا وَتَقَبَّلْ دُعاءِ، بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ

Khutbah II

Halaman:

Tags

Terkini